Dr Agus menambahkan, perokok vape berisiko mengalami penyakit seperti asma, bronkitis, hingga peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi (pneumonia). Selain itu, potensi bahaya dan dampak buruk bagi kesehatan dari polusi udara akibat vape juga berisiko bagi manusia yang berada di sekitar orang yang menghisap rokok elektrik (vaper).
Namun demikian, dr Agus mengaku belum pernah menemukan kasus perokok vape mengalami penyakit yang disebut "paru-paru popcorn" alias popcorn lung, yakni nama lain untuk penyakit bronchiolitis obliterans (BO). Ini merupakan kondisi langka yang diakibatkan oleh kerusakan saluran udara kecil di paru-paru.
"Sebelum vape itu ada, penyakit bronchiolitis obliterans sudah terjadi akibat bahan-bahan lain. Sejauh ini saya belum pernah menemukan kasus itu," katanya.