Studi terdahulu yang dilakukan oleh Dmitrieva juga menemukan hal serupa. Studi tersebut menunjukkan bahwa kadar sodium darah yang lebih tinggi dapat menjadi faktor risiko gagal jantung.
"(Berdasarkan temuan berbagai studi) menjadikan hidrasi yang baik sebagai pilihan gaya hidup yang sehat dapat semakin memperlambat proses penuaan," kata Dmitrieva.
Meski studi terbaru ini mengindikasikan adanya hubungan antara hidrasi yang buruk dengan risiko penyakit kronis, belum ada bukti ilmiah yang membuktikan hubungan sebab-akibat di antara keduanya. Artinya, menjaga hidrasi yang baik dengan memperbanyak minum air putih belum tentu akan mencegah atau menurunkan risiko penyakit kronis.
"(Hubungan ini) masih sangat spekulatif," jelas Direktur Welch Center for Prevention, Epidemiology and Clinical Research di Johns Hopkins Medicine, Dr Lawrence Appel.
Dr Appel menyebut, ada banyak faktor lain yang juga bisa mempengaruhi kadar sodium darah, seperti konsumsi obat diuretik dan riwayat masalah neurologi tertentu. Oleh karena itu, studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai hidrasi dan risiko penyakit kronis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
