Selasa 21 Mar 2023 21:10 WIB

Urine Berwarna Keruh? Penyebabnya Bisa karena Kurang Minum Hingga Gejala Batu Ginjal

Urine keruh bisa menjadi gejala dari kondisi lain yang berpotensi lebih serius.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Urine berwarna keruh (ilustrasi). Penyebab urine berwarna keruh cukup beragam, mulai dari kurang minum hingga gejala batu ginjal.
Foto: www.freepik.com
Urine berwarna keruh (ilustrasi). Penyebab urine berwarna keruh cukup beragam, mulai dari kurang minum hingga gejala batu ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melihat warna urine yang keruh saat buang air kecil mungkin membuat sebagian orang khawatir. Ahli urologi di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, Amerika Serikat, Poone Shoureshi, menyampaikan urine yang keruh bisa terjadi karena sejumlah hal.

Shoureshi menyebutkan beberapa hal yang dapat menjadi pemicu utamanya. Penyebab pertama yakni adanya perubahan pH atau bahan kimiawi yang terkandung dalam urine. Untuk kondisi ini, termasuk hal yang tak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Baca Juga

"Semakin basa urine, warnanya semakin keruh. Ini biasanya karena diet tinggi buah dan sayuran," kata Shoureshi, dikutip dari laman Men's Health, Selasa (21/3/2023). Namun, urine keruh juga bisa menjadi gejala dari kondisi lain yang berpotensi lebih serius.

Warna urine keruh bisa menjadi efek samping dari infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi itu biasanya dikaitkan dengan gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil atau adanya darah dalam urine. Jika mengalami salah satunya, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan obat yang tepat.

Salah satu penyebab lain warna urine keruh adalah kurang terhidrasi. Jika seseorang banyak berkeringat tapi tidak minum cairan dalam jumlah cukup, bisa mengubah warna dan konsistensi urine. Untuk memperbaiki itu, cukup dengan kembali meminum jumlah air harian yang direkomendasikan.

Urine yang keruh juga bisa menjadi gejala batu ginjal. Shoureshi menjelaskan, batu ginjal biasanya tidak cuma ditandai kekeruhan urine, tapi juga nyeri panggul yang datang dan pergi. Bahkan, sensasi nyeri sering menjalar ke selangkangan. Beberapa pasien juga menjumpai darah dalam urine, demam, dan menggigil.

Ejakulasi retrogade yang kadang disebut sebagai "orgasme kering" juga jadi penyebab warna urine kering. Kondisi itu terjadi akibat air mani masuk ke kandung kemih alih-alih dikeluarkan melalui penis selama orgasme, sehingga ejakulasi hanya sedikit atau tidak ada. Pada tingkat tertentu, ini dapat menyebabkan kemandulan pada pria, dan dapat diakibatkan oleh prosedur dan/atau pengobatan prostat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement