REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bayangkan bisa mencegah salah satu penyakit saluran kemih paling menyakitkan, yaitu batu ginjal, hanya dengan minuman yang menyegarkan dan mudah didapat. Selama ini, batu ginjal dikenal sebagai gangguan umum yang kerap kambuh, menghantui siapa saja. Namun, kini ada harapan baru, bahkan untuk Anda yang berisiko tinggi.
Pakar biomedis IPB University, dr Rini Madyastuti Purwono, membuka "rahasia" yang mengejutkan yaitu air kelapa ternyata memiliki potensi luar biasa sebagai agen alami pencegah batu ginjal. Ini bukan sekadar mitos, melainkan didukung penelitian ilmiah yang menjanjikan.
Di tengah tren hidup sehat dan pencarian solusi alami di media sosial, informasi ini menjadi sangat relevan dan menarik perhatian. Air kelapa, minuman tropis yang digemari, ternyata jauh lebih dari sekadar pelepas dahaga. Dr Rini menjelaskan bahwa minuman ini kaya akan mineral penting seperti magnesium, fosfat, kalium, dan sitrat, ditambah kandungan antioksidan yang berperan krusial dalam menghambat pembentukan dan penggumpalan kristal di ginjal.
"Magnesium dalam air kelapa mampu bersaing dengan kalsium membentuk magnesium oksalat yang lebih mudah larut. Fosfat juga berperan membentuk senyawa larut yang mencegah kristal membesar," kata dr Rini Madyastuti dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip pada Jumat (6/6/2025).
Dia mengatakan kalium dan sitrat dalam air kelapa secara efektif mengubah suasana urine dari asam menjadi basa. Perubahan pH ini sangat penting karena mencegah terbentuknya jenis batu ginjal paling umum, yaitu kalsium oksalat, yang cenderung berkembang dalam kondisi urin asam.
Selain itu, efek diuretik alami air kelapa membantu meningkatkan volume urin, membuat mineral pembentuk batu menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan dari tubuh. Ini berarti proses "pembersihan" ginjal berjalan lebih optimal dan alami.
Klaim dr Rini bukan isapan jempol. Sebuah studi uji praklinik menunjukkan hasil yang signifikan dari konsumsi air kelapa secara ad libitum (sesuai kebutuhan). Peneliti menemukan adanya penurunan kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin, indikator penting fungsi ginjal. Selain itu, kerusakan nefron (unit penyaring dalam ginjal) lebih rendah, dan yang terpenting, tidak ditemukan endapan kristal dalam tubulus ginjal subjek penelitian.
"Temuan ini menguatkan bahwa konsumsi air kelapa satu hingga dua cangkir per hari dapat membantu mencegah kekambuhan batu ginjal," kata dr Rini.
Ini dinilai sebagai kabar baik bagi Anda yang pernah mengalami batu ginjal dan khawatir akan kekambuhan.
Selain air kelapa, dr Rini juga menyebutkan bahwa rebusan daun alpukat menunjukkan efek serupa. Ekstraknya bersifat diuretik dan antioksidan, yang juga membantu mencegah penggumpalan kristal dan memperbaiki jaringan ginjal yang rusak. Ini bisa menjadi alternatif tambahan bagi mereka yang ingin memanfaatkan kekuatan alam.
Namun, penting untuk diingat, dr Rini mengingatkan bahwa pengobatan alami seperti air kelapa dan daun alpukat ini hanya efektif untuk pencegahan atau penanganan batu ginjal berukuran kecil. "Jika batu sudah besar, tetap perlu tindakan medis seperti operasi atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) di rumah sakit," katanya. Ini adalah batas penting yang harus dipahami, solusi alami berperan sebagai pencegahan dan penanganan awal, bukan pengganti intervensi medis untuk kasus parah.
