REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri perfilman Indonesia kembali bergairah pascaterpukul akibat pandemi Covid-19. Hal ini merujuk dari laporan Kemenko PMK, terdapat lebih dari 54 juta penonton film di bioskop Indonesia sepanjang 2022. Sineas kenamaan Indonesia, Joko Anwar, pun mengamininya.
Menurut dia, pada 2023, industri film Tanah Air diprediksi akan terus bertumbuh. Joko optimistis tahun ini akan dipenuhi oleh karya-karya film Indonesia yang jauh lebih kreatif dari segi tema maupun penceritaan.
Sepengetahuannya, beberapa sineas yang sudah menyiapkan film yang jauh lebih menantang. Artinya, mereka semakin berani bereksplorasi dan berinovasi.
"Aku dengar ada beberapa teman juga akan yang membuat film drama, tapi juga ada drama yang scifi, ada juga yang bikin film yang sudah dikenal seperti horor, komedi, tapi lebih challenging dari segi temanya," kata Joko saat diwawancarai usai konferensi pers peluncuran trailer Virgo and the Sparklings di Epicentrum XXI, Rabu (11/1/2023).
Dia melihat kesuksesan film-film Indonesia pada 2022 mendorong sineas berani menyuguhkan karya berbeda, yang tentunya sesuai dengan kegelisahan masyarakat. Film-film tersebut juga diyakini akan lebih berkualitas dari segi tema, penceritaan, hingga keaktoran. Dengan begitu, menurut Joko, ekosistem film Indonesia akan semakin kuat dan berkelanjutan.
"Aku saja sebagai produser, sutradara, mencoba membuat film, yang meskipun genrenya pernah aku garap kayak horor atau komedi tapi ada sesuatu yang baru. Jadi aku yakin tahun 2023, industri film indonesia akan memiliki banyak hal baru yang ditawarkan," kata Joko.
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, total penonton film Indonesia di bioskop mencapai 54.073.776 orang sepanjang 2022. Hal ini merupakan capaian tertinggi yang belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Mantan Mendikbud ini mengutarakan, pada 2019, sebelum masa pandemi Covid-19, jumlah penonton film Indonesia tercatat mencapai 51,9 juta penonton. Namun akibat pandemi yang melanda Indonesia, jumlah penonton turun drastis yakni menjadi 12,8 juta pada 2020 dan menjadi 4,5 juta pada 2021.
Seiring melandainya pandemi menuju endemi pada 2022 fluktuasi pentonton film Indonesia mulai meningkat. "Meningkatnya animo penonton Indonesia tersebut pertanda baik bagi industri perfilman nasional yang ternyata bangkit lebih cepat dari hibernasi akibat pandemi Covid-19," kata Muhajdir dikutip dari keterangan tertulisnya.