Rabu 11 Jan 2023 17:31 WIB

Banyak Anak Kena Rabun Jauh-Silinder tanpa Sadar, Ayo Periksakan Kesehatan Matanya!

Dokter menyebut penting untuk melakukan pemeriksaan mata siswa.

Seorang pelajar menjalani pemeriksaan mata saat acara pembagian kacamata gratis untuk pelajar di Serang, Banten, Kamis (20/10/2022). Banyak anak mengalami mata minus-silinder tanpa menyadarinya.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Seorang pelajar menjalani pemeriksaan mata saat acara pembagian kacamata gratis untuk pelajar di Serang, Banten, Kamis (20/10/2022). Banyak anak mengalami mata minus-silinder tanpa menyadarinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua perlu melakukan pemeriksaan kesehatan mata anaknya yang sudah duduk di bangku sekolah. Pemeriksaan mata semakin penting sejak pandemi Covid-19 memaksa anak-anak untuk belajar secara daring.

"Pascapandemi Covid-19, banyak anak usia sekolah yang terindikasi memiliki gangguan penglihatan, baik itu mata minus maupun silinder, hal ini bisa dilihat dari data pemeriksaan mata di beberapa sekolah di wilayah Jabodetabek," ujar dokter spesialis mata dari VIO Optical Clinic Weni Puspitasari di Jakarta, Rabu (11/1/2023.

Baca Juga

Tujuan dari pemeriksaan mata yang dilakukan adalah salah satunya ialah untuk mendeteksi masalah kesehatan mata pada anak usia sekolah. Dia menyebut orang tua harus peduli terhadap masalah miopia yang kasusnya booming belakangan ini.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 2.322 siswa pada rentang usia tujuh tahun hingga 12 tahun didapatkan data bahwa terdapat sekitar 50 persen anak usia sekolah dasar belum pernah melakukan pemeriksaan mata. Hampir 70 persen dari partisipan mengalami gangguan penglihatan seperti mata minus dan silinder.

Hal itu melebihi prediksi American academy of Ophtalmology pada tahun 2016 silam, mengenai myopia booming sebelum adanya pandemi.

"Perlu diketahui bahwa kondisi miopia atau minus dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, selain itu kondisi miopia atau mata minus juga dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mata penderitanya," ujar dr Weni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement