Senin 12 Jun 2023 18:36 WIB

Waspadai Tanda Gangguan Penglihatan pada Anak

Ada beberapa tanda yang ditunjukkan anak ketika mengalami gangguan penglihatan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Anak memakai kacamata (ilustrasi). Ada beberapa tanda yang harus Anda waspadai terkait penglihatan anak.
Foto: www.pixabay.com
Anak memakai kacamata (ilustrasi). Ada beberapa tanda yang harus Anda waspadai terkait penglihatan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemunculan gangguan penglihatan sering kali tak disadari oleh anak. Biasanya, hal ini terjadi karena anak merasa gangguan penglihatan yang mereka alami merupakan hal yang normal. Bila tak ditanggulangi, gangguan penglihatan anak bisa menjadi semakin buruk.

Menurut sejumlah ahli, ada beberapa tanda yang biasanya ditunjukkan oleh anak ketika mengalami gangguan penglihatan. Berikut ini adalah tanda-tanda masalah penglihatan pada anak yang perlu diperhatikan menurut professional services clinical lead Lenstore, Sujata Paul:

Baca Juga

1. Mengucek mata secara berlebihan

2. Mata berair

3. Kerap memiringkan kepala

4. Menutup sebelah mata saat membaca atau mencoba untuk fokus

5. Memposisikan bahan bacaan dekat dengan mata saat membaca

6. Sering merasa pusing

7. Berulang kali mengeluhkan rasa tak nyaman atau lelah pada mata

Bila anak menunjukkan tanda-tanda ini, orang tua disarankan untuk membawa anak ke dokter mata untuk konsultasi. Meski sebagian sekolah mungkin menerapkan tes skrining penglihatan, tes seperti ini biasanya tidak memeriksa kesehatan mata secara keseluruhan.

Menurut Paul, pemeriksaan kesehatan mata anak perlu dilakukan saat anak sudah memasuki usia enam bulan. Seperti dilansir Mirror per Senin (12/6/2023), pemeriksaan kesehatan mata berikutnya perlu dilakukan saat anak berusia tiga tahun. Selanjutnya, pemeriksaan kesehatan mata anak sebaiknya dilakukan secara rutin setiap satu tahun.

Menurut Healthy Children, miopia atau rabun jauh merupakan salah satu masalah penglihatan yang cukup umum ditemukan pada anak. Pada anak, masalah penglihatan ini biasanya mulai muncul pada rentang usia 6-14 tahun.

Anak-anak memiliki peluang lebih besar untuk mengalami miopia bila orang tua mereka juga memiliki kondisi tersebut. Akan tetapi, peluang kejadian miopia pada anak juga dapat meningkat akibat semakin banyaknya aktivitas dalam ruangan yang dilakukan oleh anak, seperti menggunakan komputer atau bermain gim video.

Kondisi miopia tidak bisa disembuhkan, namun dapat diterapi. Semakin cepat terapi diberikan, semakin besar pula peluang untuk mencegah terjadinya perburukan miopia pada anak.

Salah satu terapi yang dapat diberikan untuk anak adalah penggunaan kacamata. Pilih bingkai kacamata yang sesuai dengan bentuk wajah anak dan dapat menunjang aktivitas anak.

"Misalnya, bila Anda memiliki anak kecil, akan lebih baik membelikan kacamata dengan tali sehingga posisi kacamata bisa tetap terjaga dengan lebih mudah," ujar dokter Sylvia H Yoo, seperti dilansir Healthy Children.

Cary Family Eye Care juga membagikan sejumlah kiat untuk mencegah terjadinya miopia pada anak. Salah satu di antaranya adalah melakukan skrining atau pemeriksaan mata secara berkala seperti yang disarankan oleh Paul. Dengan pemeriksaan rutin, miopia atau gangguan penglihatan lain pada anak bisa terdiagnosis sedini mungkin.

Upaya lain yang dapat dilakukan adalah membatasi screen time atau waktu menatap layar pada anak. Biasakan anak untuk tidak menggenggam ponsel atau gawai terlalu dekat dengan mata. Pada anak kecil, semakin singkat screen time yang diberikan akan semakin baik.

Orang tua juga dapat mengajak anak untuk lebih banyak beraktivitas di luar ruangan. Menurut studi, anak yang lebih banyak bermain di luar rumah memiliki peluang yang lebih kecil untuk mengalami miopia. Paparan cahaya matahari saat anak bermain di luar rumah juga dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement