Rabu 23 Nov 2022 18:49 WIB

Apakah Konsumsi Jus Wortel Bisa Turunkan Mata Minus?

Faktor lingkungan juga menjadi penyebab yang mendominasi terjadinya mata minus.

Wortel sebagai sayuran tidak hanya baik untuk kesehatan mata, tetapi juga untuk fungsi tubuh lainnya (Foto: Jus Wortel)
Foto: Needpix
Wortel sebagai sayuran tidak hanya baik untuk kesehatan mata, tetapi juga untuk fungsi tubuh lainnya (Foto: Jus Wortel)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis mata dr Zoraya A Feranthy, SpM membantah anggapan orang-orang yang mengatakan konsumsi rutin jus wortel dapat menurunkan bahkan menghilangkan minus pada mata anak. Penelitian tentang hal itu ada, namun disebutnya tidak signifikan.

"Kalau diminumkan jus wortel setiap hari, mata minus anak hilang? Tidak. Kalau sudah terbentuk panjang bola matanya sekian, cenderung lebih ke bertambah bukan berkurang," kata dia dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Menurut Zoraya yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (PERDAMI) itu, memang ada penelitian menyatakan ada pengurangan minus tetapi ini tidak signifikan. Dia mengatakan, orang tua yang memiliki anak dengan riwayat kondisi miopi atau juga dikenal sebagai rabun jauh sebaiknya melakukan terapi kontrol.

Mereka juga disarankan membiasakan anak untuk lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Berdasarkan studi, hal ini dapat memperlambat perkembangan miopi.

Miopi atau mata minus merupakan salah satu gangguan mata yang sering terjadi dan menyebabkan seseorang kesulitan melihat benda jarak jauh secara jelas. Anak dengan kondisi ini sering kali menyipitkan matanya apabila melihat objek jarak jauh.

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga menjadi penyebab yang mendominasi terjadinya mata minus termasuk pada anak, seperti membaca terlalu dekat, melihat layar gawai terlalu lama, dan kurang beraktivitas di luar ruangan. Menurut Zoraya, saat ini ada beragam terapi miopi seperti lensa yang dapat menghambat laju minus, obat tetes, kacamata dan lensa kontak khusus.

"Harapannya dengan intervensi, kita bisa menahan laju. Misalnya kecepatannya 1 mm per tahun kita bisa tahan dengan terapi sekitar 50-60 persen. Itu saja sudah bagus," kata dia.

Lalu, apakah mengenakan kacamata dapat menurunkan atau menghilangkan minus? Zoraya membantahnya. "Ada kondisi yang sebelumnya di kacamatanya ada plusnya, kemudian seiring usia menghilang, akhirnya tidak butuh kacamata," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement