Selasa 22 Nov 2022 18:57 WIB

Baca Label Kemasan Makanan, Cara Mudah Kurangi Risiko Diabetes

Pada label kemasan biasanya sudah mencantumkan kadar gula yang ada pada makanan.

Rep: MGROL142/ Red: Nora Azizah
Pada label kemasan biasanya sudah mencantumkan kadar gula yang ada pada makanan.
Foto: www.freepik.com
Pada label kemasan biasanya sudah mencantumkan kadar gula yang ada pada makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena diabetes adalah dengan membaca label makanan. Koordinator Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sofhiani Dewi, mengatakan, salah satu komponen penting yang harus tertera pada label kemasan pangan olahan adalah informasi nilai gizi.

Sofhiani mengatakan, Informasi nilai gizi (ING) menjadi penting karena menyajikan informasi mengenai jenis, jumlah, serta persentase kecukupan (%AKG) kandungan zat gizi dan non gizi pada pangan olahan. Jenis dan kandungan zat gizi serta non gizi, meliputi; energi total, lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat total, gula, dan garam (natrium).

Baca Juga

"ING juga dapat digunakan untuk membandingkan dan memilih makanan atau minuman sesuai dengan kebutuhan," kata Sofhiani, dalam diskusi media 'Batasi Konsumsi Gula untuk Cegah Diabetes' yang diselenggarakan oleh Nutrifood, belum lama ini.

Sofhiani menjelaskan, pada dasarnya membaca nilai gizi pada label kemasan sangat mudah. Pertama, kita bisa melihat porsi atau takaran saji. Takaran saji adalah jumlah yang wajar dikonsumsi dalam satu waktu. Misalnya,pada 1 liter susu memiliki takaran saji 250 ml, maka jumlah wajar yang kita konsumsi adalah 250 ml.

Kedua, dengan melihat kalori. Hal yang harus diingat adalah kandungan zat pada tabel ING adalah jumlah satuan persajian, bukan perkemasan.

"Jadi misalnya susu memiliki kalori sebesar 120 kkal pada satu porsi yaitu 250 ml, jika mengonsumsi dua porsi susu berarti kamu mendapatkan asupan kalori sebesar 240 kkal," jelas Sofhiani.

Terakhir, memperhatikan zat gizi yang perlu ditingkatkan atau ditinggalkan. Produk minuman A mengandung total gula 12 gram, sedangkan minuman B memiliki kandungan gula sebesar 22 gram. 

"Untuk mencegah penyakit diabetes, tentu kita akan menghindari konsumsi gula berlebih dengan memilih produk minuman A," kata Sofhiani.

Lebih lanjut, Sofhiani juga mengingatkan bahwa batasan konsumsi gula perhari adalah 50 gram atau 4 sendok makan. Sedangkan jumlah garam maksimal adalah 5 gram atau 1 sendok teh, dan lemak maksimal 67 gram setara dengan 5 sendok makan. 

"Ketiga langkah diatas menjadi salah satu cara yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penyakit diabetes," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement