REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan kaki secara rutin merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang bisa menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh. Bila dilakukan dengan metode yang tepat, kebiasaan berjalan kaki diyakini juga bisa menekan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemukan di dunia. Mengacu pada data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 95 persen kasus diabetes di dunia adalah diabetes tipe 2.
Risiko diabetes tipe 2 berkaitan erat dengan gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa faktor gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko diabetes adalah kegemukan dan obesitas, tidak aktif bergerak, serta kebiasaan makan yang tinggi lemak, gula, dan garam serta rendah serat.
Menurut International Diabetes Federation, saat ini ada sekitar 537 juta orang di dunia yang hidup dengan diabetes. Menurut studi terbaru dalam jurnal The Lancet Diabetes and Endocrinology, angka tersebut bisa mencapai 1,3 miliar pada 2050.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, tim peneliti dari Imperial College London, University of Medical Sciences di Iran, dan Oslo New University College di Norwegia menemukan sebuah kiat yang sederhana untuk menekan risiko diabetes tipe 2. Kiat tersebut adalah berjalan cepat.
Setelah menganalisis 10 studi dalam kurun waktu 1999-2022, tim peneliti menemukan bahwa kebiasaan berjalan kaki dengan cepat dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Untuk mendapatkan manfaat ini, jalan kaki harus dilakukan dengan kecepatan di atas 3 km/jam.
Berdasarkan studi, kebiasaan berjalan kaki dengan kecepatan 3-5 km/jam dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 15 persen bila dibandingkan berjalan kaki dengan kecepatan di bawah 3 km/jam. Kecepatan berjalan yang semakin tinggi tampaknya berkorelasi dengan penurunan risiko diabetes yang semakin tinggi pula.
Menurut tim peneliti, kebiasaan berjalan kaki dengan kecepatan 5-6 km/jam dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 24 persen. Sedangkan kebiasaan berjalan kaki dengan kecepatan di atas 6 km/jam dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 39 persen.
"Meski meningkatkan durasi total berjalan kaki itu bermanfaat, merupakan hal yang wajar juga untuk mendorong orang-orang berjalan lebih cepat agar bisa mendapatkan tambahan manfaat kesehatan dari berjalan," ujar tim peneliti, seperti dilansir Independent pada Rabu (29/11/2023).
Penasihat dari Diabetes UK, Neil Gibson, juga merekomendasikan orang-orang untuk menerapkan kebiasaan berjalan kaki. Alasannya, aktivitas yang menyehatkan ini bisa dilakukan secara gratis tanpa biaya, mudah, dan dapat diintegrasikan dengan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan ke tempat belanja, tempat kerja, atau rumah kerabat.
Gibson menambahkan, kecepatan berjalan kaki yang lebih tinggi memang direkomendasikan agar orang-orang mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih besar. Akan tetapi, Gibson lebih merekomendasikan orang-orang untuk berjalan kaki dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan fisik mereka.
"Penting bagi orang-orang untuk berjalan kaki dengan kecepatan yang bisa mereka kelola dan cocok dengan mereka," ujar Gibson.
Sumber berita: WHO