Senin 07 Nov 2022 00:40 WIB

Cegah Osteoporosis, Lakukan Gaya Hidup Sehat Ini dan Cek Tulang Sejak Dini 

80 persen permasalahan kesehatan fisik dipengaruhi oleh kesehatan mental.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ratusan Lansia di Kota Bandung mengikuti acara yang digelar untuk memperingati World Osteoporosis Day (WOD)
Foto: Istimewa
Ratusan Lansia di Kota Bandung mengikuti acara yang digelar untuk memperingati World Osteoporosis Day (WOD)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Osteoporosis, hingga saat ini, masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam perempuan di Indonesia. Untuk mencegahnya, maka pemeriksaan kesehatan terutama mengecek kepadatan tulang sejak dini harus dilakukan.

Selain itu, menurut Product Manager PT Kalbe Farma Tbk dr Yulia Kowira, sebaiknta menjaga pola hidup sehat. Salah satunya, dengan menjaga asupan gizi serta berolahraga rutin. Sehingga, bisa mencegah terjadinya osteoporosis (kondisi pengeroposan tulang).

"Osteoporosis sebenarnya tidak bisa dihindari, tapi kita bisa cegah agar tidak terjadi osteoporosis. Kita bisa melakukan screening kepadatan tulang sejak dini, khususnya wanita umur 40 tahun ke atas boleh melakukan screening (untuk mencegah terkena osteoporosis," ujar dr Yulia Kowira seusai acara memperingati World Osteoporosis Day (WOD) di Kota Bandung, Sabtu (5/11).

Yulia menjelaskan, osteoporosis adalah kondisi pengeroposan tulang dan ini salah satu penyakit yang berbahaya bagi masyarakat. Karena, tulang bersama dengan otot, ligamen, dan sendi, berperan mendukung pergerakan tubuh dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menulis, dan makan. 

Menurut dr Yulia asupan gizi seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium juga bisa mencegah terjadinya osteoporosis. "Kalsium bisa didapatkan oleh kita dari makanan, seperti ikan sarden, sayuran, susu, keju, itu banyak mengandung kalsium. Tapi kalau mau yang simpel, sekarang ada suplemen kalsium," paparnya.

Pencegahan juga, kata dia, perlu dilakukan oleh orang lanjut usia atau lansia. Termasuk pada lansia yang terlihat sehat dan memiliki tubuh yang bugar. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan, kata dia, adalah menjaga pola makan sehat bernutrisi bagi tulang dan mengonsumsi suplemen khusus tulang, untuk mencegah osteoporosis di masa depan.

“Suplemen digunakan untuk membantu memelihara kesehatan tulang serta mencegah osteoporosis atau keroposan tulang," katanya.

Sementara menurut, dr Andre Yanuar SpOT(K) MMed (Pain Mgt), berkurangnya kepadatan tulang ini sering tidak disadari. Tapi, dampaknya tulang jadi mudah patah dan menimbulkan dampak yng membahayakan bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menurutnya, penyebab gangguan pada tulang dan sendi bisa disebabkan oleh kecelakaan, infeksi, tumor, penyakit rematik, penyakit degeneratif, maupun gangguan metabolisme. 

"Osteoporosis juga dapat terjadi akibat faktor usia, konsumsi obat-obatan tertentu, dan gaya hidup," katanya.

Maka, kata dia, pencegahannya harus dilakukan sejak dini dan rata-rata puncak kepadatan masa tulang dicapai pada usia 25-30 tahun. Sehingga seputaran usia itu bagus untuk menabung masa tulang.

Pada peringatan WOD 2022 di Kota Bandung, kata dia Kalbe juga memberikan fasilitas pemeriksaan tulang gratis, seminar kesehatan untuk sejumlah komunitas, hingga senam sehat untuk peserta lansia. 

Di tempat yang sama, Psikolog Novy Yulianty, M Psi mengatakan, untuk mencegah osteoporosis perlu juga menjaga kesehatan mental. Karena kesehatan fisik manusia dipengaruhi oleh kesehatan mental.

“Sebanyak 80 persen permasalahan kesehatan fisik dipengaruhi oleh kesehatan mental," katanya.

Jadi, kata dia, kunci utama menjaga kesehatan mental adalah bahagia. Yakni dengan mensyukuri apa yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita. "Nikmat yang paling utama yang patut kita syukuri yaitu kesehatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement