REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan Menopause Indonesia (Perminesia) mengingatkan bahwa perempuan berusia 40 tahun ke atas perlu mewaspadai sindrom (kumpulan gejala) metabolik. Sindrom tersebut antara lain ditandai dengan obesitas perut dan lingkar perut 80 cm lebih.
"Hati-hati ya... Istilah di masyarakat ada bohay, itu mungkin sebenarnya berlebihan berat badan, ketika diukur lingkar perutnya lebih dari 80 cm," kata Presiden Perminesia Tita Husnitawati dalam acaravirtual bertajuk "World Menopause Day 2022: Cognition and Mood" yang diikuti dari Jakarta, dikutip Jumat (21/10/2022).
Tita menyerukan agar perempuan mengusahakan agar lingkar perut tidak lebih dari 80 cm. Tanda sindrom metabolik yang lain, menurut dia, ialah peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, dan lemak tubuh.
Tita mengatakan bahwa sindrom metabolik diikuti dengan gejala sering haus, sering kencing, sakit kepala, pegal-pegal, dan mudah lelah. Ia mengingatkan sindrom metabolik ini merupakan tanda awal berkembangnya penyakit pembuluh darah, jantung, dan gejala pradiabetes.
Tita menyampaikan pengaruh gaya hidup terhadap perubahan kondisi tubuh perempuan ketika memasuki masa menopause. Kondisi menopause menyebabkan gejala atau sindroma metabolik yang terdiri dari obesitas perut.
"Hal ini terjadi karena konsumsi makanan berkaloritinggi, kebiasaan merokok, dan pertambahan usia," katanya.
Pada perempuan berusia 40 tahun ke atas, sindrom metabolik juga bisa terjadi karena kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, makanan manis atau tinggi karbohidrat, dan makanan terlalu asin. Itu semua ditambah kurang olahraga dapat menyebabkan obesitas.