Senin 26 Sep 2022 22:35 WIB

Dokter Paru: Rokok dan Vape Sama-Sama Berbahaya

Keliru jika Anda mengira vape lebih aman daripada rokok konvensional.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka varian cairan rokok elektrik (vape). Karsinogen dalam vape terdapat dalam cairannya, sementara di rokok ada di tar.
Foto:

Selanjutnya, baik rokok maupun vape sama-sama mengandung bahan partikel yang bersifat iritatif. Ketika terhirup, partikel itu bisa menyebabkan peradangan di saluran napas. Ini kemudian bisa menginduksi berbagai penyakit misalnya asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit jantung, strok, dan lainnya.

"Akan tetapi, efek penyakitnya itu biasanya jangka panjang. Jadi nggak pas ngerokok seminggu baru sakit, efeknya bisa 10 tahun kemudian, dan setelahnya barulah muncul penyesalan," jelas dr Agus.

Agus mengatakan, asap rokok maupun vape juga bisa berpengaruh pada kesehatan kulit, terutama pada individu dengan kulit sensitif. Efeknya bisa berupa gatal-gatal, penuaan dini, hingga meningkatkan risiko kanker kulit.

"Coba saja bandingkan artis yang perokok dan tidak, lihat kulitnya, biasanya mereka yang perokok itu kulitnya agak kekuningan dan keriputnya sangat terlihat, bahkan di usia yang relatif muda," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement