Rabu 14 Sep 2022 13:56 WIB

Benarkah Vape Bisa Sebabkan Kanker Paru?

Sama seperti rokok konvensional, vape juga bisa sebabkan masalah kesehatan.

Aneka varian cairan rokok elektrik (vape). Vaping bukan pilihan yang tepat untuk berhenti merokok, menururt Profesor Charles Swanton dari Cancer Research UK.
Foto:

Masyarakat juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah kanker paru, mulai dari pemeriksaan kesehatan standar hingga rontgen dada atau CT scan paru. Debora menambahkan, saat ini terdapat sejumlah pilihan pengobatan penyakit kanker paru, yakni pembedahan atau operasi, target terapi, radioterapi , dan kemoterapi.

Pengobatan dengan kemoterapi hanya dapat dilakukan ketika karsinoma sel kecil telah menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga tidak mungkin dilakukan pembedahan. Terapi ini membutuhkan tindakan medis berbiaya besar, waktu yang panjang, peralatan medis yang lengkap dan canggih mulai dari rawat jalan, rawat inap, dan rawat jalan pascarawat inap.

Sementara itu, para ilmuwan internasional telah memperingatkan bahwa vaping dapat menyebabkan kanker dengan cara yang sama seperti polusi udara. Profesor dari The Francis Crick Institute dan kepala klinisi Cancer Research UK, Charles Swanton menyebut vaping hampir bisa dipastikan lebih aman daripada merokok, namun tetap vaping bukan pilihan yang tepat untuk berhenti merokok.

"Mungkin lebih aman, tapi tidak berarti aman," kata Swanton, dilansir The Sun, Rabu (14/9/2022).

Swanton menjelaskan bahwa tidak ada jaminan bahwa vape tidak akan menyebabkan kanker paru-paru 10 tahun lagi. Komentar Swanton muncul ketika ilmuwan Crick memperingatkan polusi udara dan iritasi dapat memicu peradangan melalui proses penyembuhan yang "membangunkan" sel-sel yang tidak aktif.

Sel-sel ini bisa saja membawa mutasi yang dapat menyebabkan kanker. Ilmuwan khawatirkan vape dapat memicu proses yang sama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement