REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Implan mata yang terbuat dari kulit babi berhasil memulihkan penglihatan pada orang dengan kebutaan atau gangguan penglihatan yang parah. Temuan ini merujuk pada studi yang diterbitkan pada 11 Agustus 2022 di Nature Biotechnology.
Studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari Linköping University di Swedia dan Tehran University of Medical Sciences di Iran bekerja sama dengan 20 pasien dari Iran dan India yang mengalami kerusakan kornea, lapisan pelindung luar mata. Dari pasien tersebut, 14 orang buta.
Penulis studi sekaligus profesor oftalmologi eksperimental di Linköping University, Neil Lagali, menjelaskan bahwa tim peneliti menggunakan kulit babi untuk membuat bahan yang akan membantu menebalkan dan melindungi kornea untuk mengembalikan fungsi mata. Implan mata yang dihasilkan sangat efektif.
Hasilnya, tiga pasien memiliki penglihatan sempurna setelah operasi. Sebanyak 19 dari 20 pasien setidaknya mengalami perbaikan pada penglihatan mereka.
"Setelah dua tahun masa tindak lanjut, pasien tidak menolak jaringan atau mengalami komplikasi lain, meskipun beberapa pasien mengalami peningkatan penglihatan lebih baik daripada yang lain," kata Lagali, seperti dilansir laman Insider, Sabtu (13/8/2022).
Sebelumnya, transplantasi kornea dilakukan dengan jaringan manusia yang diambil dari donor organ sukarelawan setelah mereka meninggal. Tapi, seperti organ donor manusia lainnya, pasokannya sangat terbatas dibanding dengan jumlah pasien yang membutuhkan.
Keterbatasan organ donor mendorong para peneliti untuk mencari solusi. Hingga akhirnya, mereka menemukan bahwa pasokan kolagen dalam kulit babi dapat digunakan untuk membuat hidrogel yang bertindak serupa dengan kornea.
"Kolagen dari kulit babi adalah produk sampingan dari industri makanan, membuatnya tersedia secara luas dan lebih mudah didapat," kata Lagali.