Rabu 03 Aug 2022 12:24 WIB

Psikolog: Emosi tidak Mengenal Gender, Anak Laki-Laki Boleh Sedih-Merasa Takut

Sebagian orang tua masih menanggap anak laki-laki tidak boleh sedih dan takut.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Anak laki-laki menangis (ilustrasi). Psikolog mengingatkan bahwa emosi tidak mengenal gender. Anak laki-laki juga boleh menangis ketika sedih.
Foto:

Grace berharap seri buku itu dapat menjadi cara edukasi anak sekaligus membantu orang tua menjalankan peran kepengasuhan. Mengenalkan emosi pada anak disebut Grace menjadi pintu awal bagi anak supaya bisa menghadapi emosinya dan mengelola situasi terkait emosi dengan lebih efektif.

Buku seri yang diluncurkan Tentang Anak dilengkapi dengan kartu bergambar yang bisa menjadi metode edukasi interaktif untuk anak. Grace berpendapat alat bantu tersebut dapat difungsikan sebagai pendamping orang tua mengenalkan emosi pada anak.

Jika hanya dengan ucapan, mungkin anak kurang paham sehingga bisa memberi ilustrasi lewat gambar menarik. Grace menjelaskan mengajarkan emosi kepada anak butuh waktu. Regulasi emosi harus dilatih, bukan sesuatu yang bisa dilakukan sendiri oleh anak.

"Memberi pemahaman sedini mungkin akan membuat anak lebih nyaman dengan dirinya sendiri dan nantinya berdampak pada relasinya dengan lingkungan sekitar," tutur Grace.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement