REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Sebuah studi global mengungkap bahwa anak-anak sekolah dasar mengalami peningkatan waktu layar (screen time) paling signifikan di antara kelompok usia lainnya selama pandemi Covid-19. Mereka rata-rata menghabiskan ekstra satu jam lebih 20 menit lebih lama di depan layar setiap hari.
Peningkatan waktu layar (screen time) harian memang ditemukan paling banyak pada anak berusia antara enam dan 10 tahun. Meski begitu, menurut Anglia Ruskin University yang memimpin analisis studi global, peningkatan signifikan justru terlihat di antara semua kelompok umur termasuk orang dewasa.
"Ulasan ini menemukan bahwa semua kelompok umur meningkatkan waktu layar total mereka," tulis para peneliti di eClinicalMedicine yang merupakan bagian dari jurnal Lancet Discovery Science.
"Anak-anak usia sekolah dasar melaporkan peningkatan terbesar, diikuti oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak yang lebih muda," kata peneliti.
Peningkatan screen time untuk kesenangan juga meningkat di semua kelompok umur. Anak-anak usia sekolah dasar melaporkan peningkatan terbesar diikuti oleh orang dewasa, anak kecil dan remaja.
Anak sekolah dasar mencatat peningkatan terbesar, yaitu 83 menit sehari. Berikutnya adalah orang dewasa, dengan 58 menit, dan remaja (usia 11 tahun hingga 17 tahun), dengan 55 menit. Anak -anak balita memiliki peningkatan waktu layar terendah, naik 35 menit, meskipun peningkatan ini tidak signifikan.
"Studi ini adalah yang pertama dari jenisnya yang melihat secara sistematis makalah penelitian peer-review tentang peningkatan waktu layar selama pandemi dan dampaknya," kata penulis senior dan direktur Vision and Eye Research Institute di Anglia, Universitas Ruskin, Prof Shahina Pardhan.
Para peneliti juga menemukan bahwa secara keseluruhan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat layar seperti televisi atau komputer berdampak negatif pada diet, pola tidur, dan kesehatan mata. Di samping itu, tingginya waktu layar juga terkait dengan memburuknya kesehatan mental, termasuk kecemasan, dan masalah perilaku seperti agresi, lekas marah, dan peningkatan frekuensi amarah.