Selasa 28 Jun 2022 15:09 WIB

Gejala Kanker Serviks Bisa Tercium dari Aroma Keputihan

Kanker serviks merupakan kanker keempat terbanyak yang mengenai perempuan di dunia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Penderita kanker serviks (ilustrasi). Kanker serviks atau kanker pada mengenai leher rahim biasanya tak menunjukkan gejala yang jelas pada stadium awal.
Foto:

Mengingat pada stadium awal, kanker serviks jarang menunjukkan gejala yang jelas, cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini adalah melalui tes pap smear. Tes ini bisa mendeteksi sel-sel abnormal pada leher rahim.

Dengan mendeteksi dan menyingkirkan sel-sel abnormal ini sejak dini dari leher rahim dapat membantu mencegah terjadinya kanker serviks. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, pada perempuan berusia 25-29 tahun, pap smear dapat dilakukan setiap tiga tahun.

Pada perempuan berusia 30-65 tahun memiliki tiga opsi pengetesan yang bisa dilakukan, yaitu pap smear, tes HPV, dan kombinasi keduanya. Kombinasi pap smear dan tes HPV bisa dilakukan setiap lima tahun. Bila hanya ingin melakukan pap smear saja, tes ini bisa dilakukan setiap tiga tahun. Sedangkan tes HPV saja bisa dilakukan setiap lima tahun.

HPV atau human papillomavirus diketahui dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks. WHO mengungkapkan bahwa lebih dari 95 persen kanker serviks terjadi akibat infeksi HPV.

"(Dengan skrining) sel-sel abnormal apa pun bisa diobati dengan cepat sebelum mereka berpotensi berkembang menjadi kanker," ungkap Medical Director for Primary Care NHS England, Dr Nikki Kanani, seperti dilansir The Sun, Selasa (28/6/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement