Selasa 14 Jun 2022 14:45 WIB

Akibat Tidur Cuma 3-5 Jam Sehari, J.Lo Pernah Merasa Lumpuh Saat Kena Serangan Panik

J.Lo mengalami serangan panik saat berusia akhir 20-an.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi dan aktris Jennifer Lopez pernah mengalami serangan panik ketika berusia akhir 20-an.
Foto:

Dokternya mengonfirmasi serangan panik itu terkait dengan tidur. Dalam studi penelitian, tidur telah ditemukan sebagai pereda kecemasan alami.

Sebuah studi pada 2019 oleh penulis buku terlaris Why We Sleep menemukan bahwa malam tanpa tidur meningkatkan tingkat kecemasan hingga 30 persen. Hal itu terlihat dari pemindai MRI dan polisomnografi yang mencatat data tentang pola tidur.
 
J.Lo menceritakan nasihat dokternya bahwa dirinya hanya butuh tidur selama tujuh hingga sembilan jam per malam. Dia juga perlu menghindari konsumsi kafein, dan rutin berolahraga jika akan melakukan banyak pekerjaan.
 
Pengalaman kena serangan panik inilah yang mendorong J.Lo untuk fokus pada kesejahteraannya. Dia pun menjelma menjadi bintang positif yang kaya energi yang dikenal saat ini.
 
Banyak orang akan mengalami beberapa serangan panik dalam hidup mereka di samping situasi stres. Serangan itu sering kali berhenti ketika stres berakhir. Menurut Mayo Clinic, memiliki beberapa serangan panik dalam jangka panjang mungkin merupakan tanda dari suatu kondisi yang disebut gangguan panik.

"Sebagian besar serangan panik berlangsung antara lima dan 20 menit. Beberapa telah dilaporkan bertahan hingga satu jam," kata NHS.

Gejala selain merasa tidak bergerak antara lain pusing, sensasi tersedak, muka memerah, mual, berkeringat, menggigil, dan mati rasa. Perawatan untuk serangan panik sering kali melibatkan terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif (CBT) bekerja untuk memahami keyakinan, ide, dan perilaku yang memicu serangan panik dan mengubahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement