Dalam video tersebut, dr. Raj mengatakan Anda dapat melatih napas fisiologis kapan pun Anda stres untuk mengembalikan tingkat sistem saraf otonom ke tingkat awal. Sistem saraf otonom mengatur fungsi tubuh yang tidak disengaja, seperti detak jantung, tekanan darah, pernapasan, pencernaan, dan gairah seksual.
"Sebenarnya, tubuh melakukan ini beberapa kali sehari tanpa Anda sadari untuk mengatur kadar CO2 yang tinggi dan stres," kata dr Raj dalam video tersebut.
@dr.karanr Is this the fastest stre$$ hack? #schoolwithdrkaran #mentalhealth #breathing ♬ Cornfield Chase - Hans Zimmer
Untuk melakukan teknik ini, cukup tarik napas melalui hidung dan tepat ketika Anda merasa tidak dapat memasukkan lebih banyak oksigen, lakukan napas kedua dengan pendek dan cepat diikuti dengan napas panjang dan lambat melalui mulut. Dr Raj mengatakan teknik ini membantu menghilangkan stres karena dampak stres pada alveoli, yakni jutaan kantung udara kecil yang ditemukan di paru-paru yang membantu memindahkan molekul oksigen dan karbon dioksida ke dalam dan keluar dari aliran darah.
"Saat kita stres, kantung ini mengempis," kata dr Raj.
Teknik pernapasan ini, menurut dr Raj, menyebabkan kantung ini mengembang kembali dan memungkinkan pelepasan karbon dioksida yang lebih efisien. Tekniknya menekankan pada embusan napas.
"Saat kita mengembuskan napas, diafragma bergerak ke atas dan menekan jantung dengan lembut. Ini menyebabkan otak memberi sinyal ke tubuh untuk mengurangi detak jantung," kata dr Raj, dikutip Newsweek, Senin (13/6/2022).