REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kasus kanker mematikan adalah kanker pankreas. Menurut data dari Globocan tahun 2020, kasus kanker pankreas menempati urutan ke-16 yang terbanyak dari seluruh jenis kanker yang ada di Indonesia.
Kanker pankreas sangat sulit untuk terdeteksi sejak awal. Namun, setidaknya empat petunjuk di kaki bisa menjadi salah satu tanda pertama penyakit itu, menurut Cancer Society.
Kanker pankreas memiliki kemampuan unik untuk menginduksi darah ke keadaan hiperkoagulasi. Tanda-tanda tertentu di kaki terkadang merupakan salah satu petunjuk pertama bahwa seseorang menderita kanker pankreas.
"Ini disebut deep vein thrombosis," jelas badan kesehatan tersebut, seperti dikutip dari Express.co.uk, Rabu (18/5/2022).
Deep vein thrombosis (DVT) terkadang merupakan petunjuk awal dari kanker pankreas. Gejalanya bisa termasuk rasa sakit, bengkak, kemerahan, dan kaki yang terasa hangat. Kadang-kadang, sebuah gumpalan darah di kaki bisa pecah dan menyebar ke paru-paru.
Itu dapat membuat penderitanya sulit bernapas atau menyebabkan nyeri dada. Bekuan darah yang berjalan ke paru-paru secara medis dikenal sebagai emboli paru atau PE, kondisi yang membawa risiko kematian yang tinggi.
"Namun, memiliki gumpalan darah biasanya tidak berarti Anda menderita kanker. Sebagian besar pembekuan darah disebabkan oleh hal lain," kata Cancer Society.
Para peneliti belum lama ini mengungkap bahwa hingga 70 persen pasien kanker tidak menyadari bahwa mereka memiliki risiko DVT yang lebih tinggi daripada populasi umum. Penemuan ini muncul dari hasil survei yang dilakukan oleh European Cancer Patient Coalition (ECPC), yang menilai kesadaran dan pengetahuan pasien tentang DVT terkait kanker.
Selain dari fakta bahwa kondisi ini sulit dideteksi sejak dini, kanker pankreas juga terkenal sulit diobati. Ini menjadikan kanker pankreas sebagai kanker paling mematikan di tubuh, menurut dr Santhi Swaroop Vege, direktur kelompok penyakit pankreas di Mayo Clinic.
Bahkan, penderita kanker pankreas memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun secara keseluruhan sekitar tujuh persen. Padahal, kemajuan medis yang nyata telah ada dalam beberapa tahun terakhir.