Rabu 11 May 2022 02:20 WIB

Elizabeth Olsen Bela Film-Film Marvel yang Dikritik Martin Scorsese-Francis Ford Coppola

Elizabeth Olsen merupakan pemeran Wanda Maximoff/Scarlet Witch di film Marvel.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktris Elizabeth Olsen berperan sebagai Wanda Maximoff alias Scarlet Witch. Karakter yang diperankannya terus berkembang sejak film Marvel, Captain America: The Winter (2014), hingga Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktris Elizabeth Olsen membela film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang dikritik oleh sebagian sineas. Menurut Olsen, sinema MCU tetap memiliki kualitas dan tidak seperti cemoohan kritikus.

"Saya tidak mengatakan kami sedang membuat film seni indie, tapi saya hanya berpikir bahwa kesan itu meremehkan kru kami, itu mengganggu buat saya," kata pemeran tokoh Wanda Maximoff/The Scarlet Witch di MCU tersebut.

Baca Juga

Olsen mengingatkan bahwa film-film MCU melibatkan tim mumpuni yang terdiri dari desainer set, desainer kostum, serta operator kamera dengan kinerja menakjubkan. Menurut dia, kritik yang tak membangun seolah meremehkan individu pemenang penghargaan yang ikut mengerjakan proyek-proyek film MCU.

Olsen menanggapi kritik yang diarahkan pada MCU, terutama oleh Martin Scorsese dan Francis Ford Coppola. Apa yang dikatakan mereka berdua disebut Olsen seperti membuat film Marvel tampak seperti jenis seni yang lebih rendah.

Pada 2019, dalam sebuah wawancara, sutradara Martin Scorsese menyebut deretan film MCU tidak layak disebut sinema dan menyamakannya dengan taman hiburan. Sutradara kondang lainnya, Francis Coppola, sepakat dengan pendapat itu.

Berbanding terbalik dengan kritik dari Scorsese dan Coppola, film-film MCU justru menuai antusiasme tinggi dari penggemar. Salah satunya Avengers: Endgame rilisan 2019 yang mendapat rating 94 persen di Rotten Tomatoes.

Olsen mengakui bahwa MCU dipenuhi oleh film tentpole alias tayangan andalan yang dibuat untuk menghasilkan uang, tetapi menurut dia bukan berarti kualitas filmnya buruk. Sang aktris pun membintangi berbagai genre sinema, termasuk film indie Martha Marcy May Marlene.

"Dari sudut pandang seorang aktor, apa pun, saya mengerti. Saya benar-benar mengerti bahwa ada jenis pertunjukan berbeda yang dibuat, tapi saya pikir pandangan (negatif) tentang Marvel seperti mengingkari ratusan kru yang sangat berbakat," ungkap aktris berusia 33 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement