Rabu 27 Apr 2022 12:30 WIB

Keamanan, Efektivitas, dan Efek Samping Vaksin HPV yang Diwajibkan untuk Siswi SD

Mengapa vaksin HPV paling efektif bila diberikan pada masa kanak-kanak?

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah kanker serviks.
Foto:

Efek samping umum

Seperti halnya vaksin lain, pemberian vaksin HPV juga dapat memunculkan efek samping. Efek samping yang paling umum terjadi adalah rasa nyeri, bengkak, atau kemerahan di area suntikan.

Vaksin HPV juga bisa memunuclkan gejala seperti pening, pingsan, mual, sakit kepala, serta nyeri otot atau sendi. Efek samping pingsan bisa dicegah dengan cara duduk atau berbaring selama 15 menit setelah suntikan vaksin HPV diberikan.

photo
Vaksinasi HPV untuk anak SD. - (Republika)

Efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin HPV juga umum ditemukan pada kebanyakan vaksin lain. Di samping itu, efek samping ini hanya bertahan hingga dua hari saja.

Efek samping langka

Vaccine Safety Datalink (VSD) pernah memantau kemungkinan adanya kondisi langka bernama sindrom Gullain-Barre setelah pemberian vaksin HPV Gardasil 9 pada periode 2006-2015. Dari 2.773.185 dosis yang diberikan, hanya ada satu kasus sindrom Gullain-Barre yang ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa risiko untuk mengalami sindrm Gullain-Barre setelah vaksinasi HPV amat sangat langka.

Efek samping langka lainnya adalah reaksi alergi berat bernama anafilaktik. Untuk setiap satu juta dosis vaksin HPV yang diberikan, hanya ditemukan tiga kasus anafilaktik. Risiko ini sama seperti risiko yang dimiliki oleh vaksin-vaksin untuk anak dan remaja lainnya.

Untuk menghindari risiko ini, orang-orang dengan alergi berat tehradap komponen vaksin HPV tidak boleh menerima vaksin ini. Beberapa reaksi alergi yang bisa terjadi adalah bentol-bentol, bengkak di area wajah dan tenggorokan, kesulitan bernapas, peningkatan detak jantung, pening, dan lemah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement