Sabtu 23 Apr 2022 08:01 WIB

Ingin Jangkau Banyak Penonton, 'KKN di Desa Penari' Dibuat Dua Versi

'KKN di Desa Penari' akan tayang di bioskop akhir April dengan dua versi.

'KKN di Desa Penari' akan tayang di bioskop akhir April dengan dua versi.
Foto: Youtube
'KKN di Desa Penari' akan tayang di bioskop akhir April dengan dua versi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi MD Pictures siap menayangkan film "KKN di Desa Penari" untuk publik pada 30 April setelah jadwal rilis tertunda selama dua tahun dengan menghadirkan dua versi dalam satu momen peluncuran yang sama. Kedua versi "KKN di Desa Penari" antara lain "uncut" yang menyertakan potongan adegan dewasa di Tapak Tilas secara penuh untuk segmen usia 17 tahun ke atas, sementara versi "cut" tanpa menyertakan adegan tersebut sehingga dapat ditonton untuk anak di bawah umur.

Menurut CEO MD Pictures Manoj Punjabi, kehadiran film dalam dua versi menjadi strategi yang ia jalankan agar penonton memiliki pilihan ketika akan menonton "KKN di Desa Penari". Ia mengatakan, pihaknya tidak ingin mengecewakan para penggemar cerita "KKN di Desa Penari" sehingga tidak ingin menghilangkan bagian adegan di Tapak Tilas. Namun di sisi lain Manoj ingin agar film dapat dijangkau oleh semua kalangan terutama bagi segmen keluarga yang ingin menonton film bersama saat momentum lebaran.

Baca Juga

"Kami di sini berpikir, kalau kami taruh adegan yang khusus di Tapak Tilas itu harus 17 tahun ke atas, nanti bagaimana penonton yang umur 13 tahun atau 10-11 tahun yang berani nonton dengan bimbingan orang tua juga. Mereka bisa menonton karena sudah ada pilihan. Jadi kami punya strategi, saya berpikir bagaimana kalau bikin dua versi," kata Manoj saat ditemui wartawan di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Manoj menambahkan bahwa beberapa bioskop telah berencana untuk menayangkan kedua versi tersebut secara bersamaan, namun ada pula bioskop yang memilih salah satu versi saja. Menurutnya, kedua versi tersebut hanya memiliki perbedaan selisih sekitar delapan menit.

"KKN di Desa Penari" merupakan kisah fenomenal yang dibagikan dalam utas Twitter dari akun bernama Simpleman pada 2019, dan kemudian dibuat dalam bentuk novel hingga akhirnya dialihwahanakan menjadi film. "KKN Di Desa Penari" menceritakan enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. 

Mereka tidak menyangka desa yang dipilih bukanlah desa biasa. Mereka diperingatkan oleh kepala desa untuk tidak melewati batas gapura menuju wilayah Tapak Tilas. 

Kemudian Nur (diperankan oleh Tissa Biani) menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan paling fatal di desa tersebut. Selain Manoj yang bertugas sebagai produser, film ini juga turut digarap oleh sutradara Awi Suryadi. 

Dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, M Fajar Nugraha, Kiki Narendra, dan Aulia Sarah. Manoj mengklaim bahwa produksi hingga post-produksi film tersebut menelan biaya sekitar Rp15 miliar belum termasuk kegiatan promosi. Biaya tersebut digelontorkan dengan harapan dapat menyuguhkan film horor berkualitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement