Selasa 26 Mar 2024 23:18 WIB

Calvin Jeremy: Film Horor Indonesia Makin Banyak yang Menyerempet ke 'Jurang'

Calvin Jeremy merupakan salah satu pemain film horor laris, KKN di Desa Penari.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Calvin Jeremy merupakan pemeran Anton di film horor Indonesia terlaris sepanjang masa, KKN di Desa Penari.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Penyanyi Calvin Jeremy merupakan pemeran Anton di film horor Indonesia terlaris sepanjang masa, KKN di Desa Penari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi yang terjun ke dunia akting, Calvin Jeremy Sihombing, mengaku dirinya merupakan penikmat film horor. Hanya saja, aktor film horor Indonesia terlaris sepanjang masa, KKN di Desa Penari, itu mencermati belakangan makin banyak film horor yang tema maupun adegannya menyerempet ke "jurang".

 

Baca Juga

"Aku sebagai penikmat film melihat hari ini makin banyak banget film horor dan makin ke 'jurang'," ungkap Calvin saat dihubungi Republika.co.id terkait dengan polemik yang ditimbulkan dari poster film Kiblat, Selasa (26/3/2024).

 

Istilah "jurang" merujuk pada jokes komika yang kerap membahas isu sensitif. Istilah ini kemudian berkembang untuk menggambarkan hal-hal yang dianggap sensitif serta bisa menjadi bumerang jika disampaikan dengan cara yang salah dan menyinggung.

Calvin menyebut para pembuat film niscaya akan membuat cerita yang dekat dengan masyarakat. Terlepas apakah mereka sudah melakukan riset atau belum, ia meyakini bahwa tiap-tiap pembuat film pasti memiliki cara dan pendekatannya masing-masing.

"Pembuat film tentu berusaha sedekat mungkin sama masyarakat. Kalau dari etnografi kan pemeluk agama Islam sangat banyak ya, jadi ketika membuat film horor dan berkaitan dengan agama, lebih spesifik (ke Islam) jadi suatu hal yang tidak terelakkan," papar Calvin.

Menurut Calvin, ketika membuat film bertema agama Islam, penting untuk mendapatkan pandangan dari tokoh-tokoh agama yang suaranya akan didengar, misalnya Habib Jafar. Sebab, ketika menonton film horor, ia kerap dibuat bertanya-tanya ketika menyaksikan hal yang terasa janggal.

"Saya sebagai penikmat film jadi berpikir juga, terutama mungkin setelah KKN lah ya. Dan ketika membawa agama, saya agak mempertanyakan hal yang sama, 'Ini nggak apa-apa atau akan kenapa-kenapa ini?'," ucap pelantun "Berdua" itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement