Salah satu korban Leviev, Pernilla Sjöholm, mengatakan kepada Page Six secara eksklusif dalam sebuah wawancara belum lama ini bahwa Leviev memiliki kelainan. Dia disebut sebagai sosok yang tidak bisa merasakan empati.
"Dia benar-benar tidak peduli dengan siapa pun selain dirinya sendiri," katanya tentang Leviev yang pernah mengaku dia tidak menipu siapa pun.
"Anda dapat mendengarnya berbicara, bahkan sekarang dalam wawancara. Ini sangat sulit bagi saya, hanya 'saya, saya, saya.,” kata Sjöholm
Leviev pernah menjadi tersangka dan ditangkap pada 2019 karena menggunakan paspor palsu dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara di Israel akibat tuduhan penipuan sebelumnya. Leviev dibebaskan setelah menjalani hukuman lima bulan.