Kamis 24 Feb 2022 10:05 WIB

Alergi Makanan, Mungkinkah Bisa Dihilangkan?

Alergi makanan juga bisa muncul ketika seseorang sudah berusia dewasa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kacang merupakan salah satu makanan penyebab alergi. Gejala alergi makanan disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh, sedangkan gejala intoleransi atau sensitivitas tidak.
Foto:

Akibat proses pinositosis, terkadang protein penyebab alergi--seperti yang terdapat pada kacang atau telur--diserap oleh usus anak tanpa terlebih dahulu dicerna atau dipecah menjadi asam amino. Inilah yang memicu reaksi alergi.

Sebagai bagian dari proses pertumbuhan normal, ketergantungan anak pada antibodi siap pakai dari ibu berkurang seiring waktu. Pinositosis ini berhenti.

"Karena itu, pada akhirnya anak bisa mengatasi alerginya," kata Kalra, seperti dilansir The Indian Express, Kamis (24/2/2022).

Sementara itu, alergi makanan kemungkinan bertahan disebabkan beberapa faktor, termasuk memiliki SPT (skin prick test) yang lebih besar, tingkat IgE spesifik makanan yang lebih tinggi, dan memiliki penyakit alergi penyerta. Ada juga terapi yang bisa dilakoni guna mengatasi alergi, salah satunya imunoterapi oral.

Menurut dr Kalra, terapi itu mendorong seseorang untuk mengonsumsi makanan yang memicu alergi dalam jumlah kecil. Secara bertahap, porsinya ditingkatkan.

"Dengan proses ini, sistem kekebalan menjadi tidak peka dan orang tersebut dapat mengatasi alergi. Namun, ini harus dilakukan di lingkungan yang terkendali di bawah pengawasan dokter karena dapat menyebabkan reaksi yang parah," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement