Kamis 24 Feb 2022 00:34 WIB

Agar Lebih Awet, Balik Posisi Telur Saat Menyimpan

Membalik posisi telur di wadah karton bisa membuatnya lebih awet.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Membalik posisi telur di wadah karton bisa membuatnya lebih awet.
Foto: Pixabay
Membalik posisi telur di wadah karton bisa membuatnya lebih awet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada trik khusus soal penyimpanan telur yang bisa membuat produk unggas itu bertahan lebih lama. Caranya, dengan menempatkan telur dalam posisi terbaik di wadah karton (ujung runcing menghadap ke bawah) sebelum menyimpannya di lemari es.

Peternak telur Lisa Steele menjelaskan bahwa meletakkan telur secara terbalik bisa mencegah udara di dalam kulit telur bersentuhan dengan kuning telur. Langkah ekstra tersebut efektif jika seseorang ingin menyimpan telur dalam waktu lama dan tidak langsung menyantapnya.

Baca Juga

Apabila dibiarkan, kantong udara dalam telur dapat menampung bakteri yang berpotensi berbahaya (seperti salmonella). Itulah yang memicu telur cepat rusak. Membalikkan telur memungkinkan lebih banyak pemisahan antara kuning telur dan kantong udara.  

Bagi yang penasaran mengapa trik itu berhasil menjaga kualitas telur, Steele mengajak untuk memahami anatomi telur. Di dalam setiap telur ada bagian kuning yang dikelilingi oleh putihnya. Salah satu tugas putih telur adalah menjauhkan kuning telur yang kaya nutrisi dari bakteri.

"Putih telur bersifat basa versus asam, sehingga bakteri tidak mudah terbentuk atau tumbuh di dalam putih telur. Tetapi jika mereka sampai ke kuning telur di mana semua nutrisi berada, bakteri pasti bisa berkembang dan tumbuh," ungkap Steele.

Perempuan yang merupakan generasi kelima keluarga peternak ayam di Maine, Amerika Serikat, itu menginformasikan bahwa kantong udara ada di bagian ujung telur yang tumpul. Seiring bertambahnya usia telur, kantong udaranya bisa tumbuh semakin besar.

Meskipun kulit telur tampak padat, sebenarnya ada ratusan ribu pori-pori kecil yang memungkinkan udara meresap. Begitulah cara anak ayam yang belum menetas dapat bernapas di dalam telur, alasan yang sama mengapa telur segar akan tenggelam apabila direndam di dalam air.

Udara bersifat lebih ringan dari isi telur. Oleh karena itu, menyimpan telur dengan sisi tumpul menghadap ke bawah akan membuat kantong udara berada di bagian bawah. Akibatnya, kantong udara mendorong putih telur dan kuning telur saat mencoba naik ke atas.  

Seiring bertambahnya usia telur, untaian protein yang mengikat kuning telur ke putih telur mulai rusak, sehingga memudahkan udara untuk mendorong kuning telur. Sebaliknya, apabila menyimpan telur dengan ujung runcing menghadap ke bawah akan membatasi efek gravitasi, karena kantung udara sudah ada di atas.

Menyimpan telur dengan cara yang benar menjauhkan bakteri dari kuning telur, sehingga menekan risiko sakit saat memakannya. Menurut Steele, cara penyimpanan tersebut menjadi semakin penting apabila seseorang menyantap telur mentah atau setengah matang.

Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan untuk memasak telur secara menyeluruh hingga matang. Pasalnya, panas akan membunuh sebagian besar bakteri yang ada. Meski demikian, ada beberapa menu yang masih perlu menggunakan telur mentah.

Steele mengatakan cara menyimpan telur yang tepat tidak serta merta memengaruhi rasa atau nilai gizinya. Secara umum, telur merupakan sumber protein, vitamin A, B12, D, dan E. Ada juga alasan estetis untuk menyimpan telur dengan sisi runcing menghadap ke bawah.  

Penulis Fresh Eggs Daily Cookbook itu mengatakan bahwa cara yang dia anjurkan bisa memastikan kuning telur tetap berada di tengah. “Jika Anda merebus telur, (posisi kuning telur) tidak akan terlalu miring,” kata Steele,dikutip dari laman Well and Good, Rabu (23/2/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement