Cara lain untuk memperkirakan jumlah sebenarnya infeksi selama wabah adalah studi serologis yang menyaring sampel darah dari berbagai sumber untuk antibodi yang menunjukkan paparan virus di masa lalu.

Pada tahun pertama pandemi, Institut Kirby dalam kemitraan dengan beberapa organisasi lain menjalankan tiga studi serologis terpisah. Yang pertama di NSW, kemudian studi nasional, dan terakhir survei metropolitan Melbourne selama gelombang kedua Australia. Studi menganalisis sampel yang diperoleh melalui donor darah, patologi rutin, dan tes skrining untuk wanita hamil.

Tes-tes itu, yang dilakukan jauh sebelum Omicron tiba, hanya mengambil sebagian kecil orang dalam populasi dengan antibodi yang dapat dideteksi. Jika studi skala besar serupa dijalankan sekarang, Profesor Kaldor mengatakan itu akan menjadi cerita yang berbeda.

"Ada jutaan orang yang mengidap Covid di Australia, jumlah yang paling bisa kami duga. Kami tidak benar-benar memiliki, dalam arti apa pun, tingkat akurasi yang sama seperti yang kami miliki di masa lalu," kata Kaldor.

Dalam upaya untuk mempersempit perkiraan ukuran sebenarnya dari wabah, Profesor Kaldor mengatakan ada rencana untuk menjalankan survei serologis serupa dalam waktu dekat. Menurut dia, data tentang jumlah infeksi yang sebenarnya penting untuk menginformasikan di mana strategi pengendalian perlu diterapkan dan memahami kantong populasi mana yang mungkin masih paling rentan terhadap infeksi. Tetapi penelitian semacam itu juga memiliki keterbatasan, dalam arti bahwa sampel tidak pernah bisa benar-benar mewakili populasi secara keseluruhan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika