REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan telah mempersempit ancaman pandemi berikutnya menjadi hanya 70 keluarga virus. Hal tersebut menjadi sebuah langkah sangat besar perburuan Penyakit X.
World Health Organization (WHO) telah memperingatkan bahwa patogen hipotetis tersebut dapat membunuh orang 20 kali lebih banyak dibandingkan pandemi Covid-19. Para peneliti di Skotlandia menemukan bahwa virus pada manusia (yang mudah menyebar antar manusia) merupakan virus yang paling mungkin menyebabkan Penyakit X.
Contoh infeksi yang ditularkan melalui cara ini adalah selesma, Covid-19, campak, dan batuk rejan. Penyakit X mewakili patogen hipotetis yang saat ini tidak diketahui, yang ditambahkan ke daftar sembilan penyakit prioritas WHO pada 2018.
Sembilan penyakit yang mendapat perhatian prioritas dari WHO tersebut ialah Ebola dan Marburg, demam berdarah Krimea-Kongo, demam Lassa, sindrom pernapasan akut parah (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), Covid-19, Nipah, demam Rift Valley, virus Zika, dan penyakit X.
Badan PBB tersebut mengadopsi nama-nama penyakit tersebut demi memastikan bahwa perencanaan mereka cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan penyakit itu. Sebelumnya, para ahli meyakini pandemi berikutnya kemungkinan besar berasal dari penyakit zoonosis, yang berpindah dari hewan ke manusia, namun jarang menular dari manusia ke manusia.
Mereka khawatir mutasi virus--yang membuat penularan dari manusia ke manusia lebih mudah--bisa berarti virus tersebut mulai menginfeksi manusia. UK Health Security Agency telah mulai menguji coba vaksin pertama di dunia untuk demam berdarah Krimea-Kongo, setelah kasus penyakit mematikan tersebut ditemukan di Inggris tahun lalu.
Bahkan, ada yang memperingatkan bahwa Penyakit X mungkin disebabkan oleh mutasi biologis, kecelakaan, atau serangan teroris yang mengejutkan dunia dan menyebar dengan cepat.
"Penelitian ini sangat mempersempit pencarian Penyakit X berikutnya," ujar Profesor Epidemiologi Penyakit Menular di Universitas Edinburgh, Mark Woolhouse, dikutip dari laman Express, Selasa (6/2/2024).
Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Biology and Evolution, mengidentifikasi 70 garis keturunan virus (kelompok virus terkait) yang menimbulkan risiko terbesar. Para ilmuwan dari Universitas Edinburgh (Skotlandia), Liverpool (Inggris), dan Peking (Cina) telah mengamati pohon keluarga dari 743 virus berbeda untuk menentukan virus mana yang dapat menjadi Penyakit X.
Temuan ini menunjukkan bahwa virus yang sudah menyebar dalam populasi manusia lebih mungkin menjadi endemik.
"Dari potensi sejumlah besar virus mamalia dan burung yang beredar, kita harus berkonsentrasi pada virus yang terkait dengan virus manusia yang memiliki potensi epidemi," ujar Prof Woolhouse.