REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- Kasus pembunuhan Vina yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 kembali menjadi sorotan setelah film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop. Para pemain film Vina menyebut pihak keluarga ikut terlibat dalam proses pembuatan film bergenre horor tersebut.
“Keluarga almarhumah setuju untuk (pembuatan) film ini, kalau mereka nggak setuju, nggak mungkin ada film ini,” ujar pemeran Vina dalam film Vina: Sebelum 7 Hari, Nayla D Purnama, saat ditemui pada akhir bulan lalu.
Hingga saat ini, masih ada tiga pelaku dalam kasus Vina yang belum ditangkap oleh pihak kepolisian. Oleh sebab itu, keluarga berharap melalui film Vina: Sebelum 7 Hari, ketiga orang tersebut dapat ditangkap dan mendapat hukuman seadil-adilnya.
“Sampai saat ini, masih ada pelaku yang masih bebas berkeliaran dan harapannya dengan film ini kasusnya bisa diangkat lagi demi keadilan untuk almarhumah,” kata Nayla.
Nayla mendapat banyak bantuan dari keluarga Vina untuk perannya kali ini. Untuk mendalami karakternya, Nayla banyak bertanya dan menerima masukkan langsung dari keluarga mendiang Vina.
“Keluarganya jadi sumber aku untuk mendalami karakter, itu besar banget,” katanya.
Saat syuting film berlangsung di Cirebon beberapa waktu lalu, Nayla menyebut masyarakat di sana terlihat antusias menyambut film Vina: Sebelum 7 Hari. Cirebon merupakan tempat asli terjadinya kasus Vina di tahun 2016, sehingga masyarakat di sana cukup mengetahui betapa gegernya kasus Vina saat itu.
“Kita syuting di Cirebon dan orang-orang di sana mostly tau kasus ini,” kata Nayla.
“Jadi, saat mereka tau kalau syuting itu tentang kasus almarhumah Vina, antusias mereka tinggi banget,” katanya.
Pemeran Egi, Fahad Haydra, menimpali hingga turun hujan pun mereka nggak bubar (menonton syuting). Melalui film Vina: Sebelum 7 Hari, para pemain berharap masyarakat bisa mendapat pembelajaran baru, terlebih dengan bahayanya perundungan. Mereka juga berharap ketiga pelaku asli yang terlibat dalam kasus Vina dapat segera tertangkap dan mendapat hukuman seadil-adilnya.
“Tujuan kita di sini bukan untuk mengeksploitasi tentang keluarga dan almarhumah, tapi memang kita mau nunjukkin bahwa ada lho kejadian kayak gini yang masih terjadi di Indonesia,” kata pemeran Zaki, Yusuf Mahardika.