Sabtu 20 Nov 2021 01:03 WIB

Rambut Rontok, Kapan Harus Khawatir?

Normalnya, rambut akan rontok sekitar 50-100 helai setiap hari.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Menyisir rambut (ilustrasi).  Rambut rontok bisa terjadi karena berbagai hal.
Foto:

Penyebab

Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan rambut rontok pada perempuan. Salah satu di antaranya adalah genetik, di mana perempuan yang memiliki orang tua dengan masalah kebotakan cenderung lebih berisiko mengalami rambut rontok.

Menopause turut memicu kerontokan rambut. Sekitar dua per tiga perempuan mengalami penipisan rambut atau spot botak setelah menopause.

Hal ini bisa terjadi karena perempuan memproduksi lebih sedikit estrogen dan progesteron saat menopause. Kondisi ini memicu peningkatan produksi hormon androgen yang diketahui berkaitan dengan pengecilan folikel rambut dan rambut rontok.

Gejala dan risiko

Rambut rontok biasanya ditandai dengan menipisnya rambut di area atas atau sisi kepala. Pada sebagian kasus, rambut rontok bisa disertai dengan munculnya spot botak.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami rambut rontok. Sebagian di antaranya adalah berusia di atas 40 tahun, menopause, baru melahirkan bayi, menjalani kemoterapi, mengidap penyakit tiroid, atau mengalami defisiensi vitamin D.

Defisiensi zat besi dapat berkontribusi pada rambut rontok. Selain itu, defisiensi vitamin D juga dapat memicu rambut rontok karena vitamin D memiliki peran signifikan dalam pertumbuhan rambut. Biasanya, defisiensi vitamin D berkaitan dengan tipe androgenetic alopecia dan telogen effluvium.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement