Senin 15 Nov 2021 13:28 WIB

Bahaya Campak di Tengah Pandemi

Lebih dari 22 juta bayi di dunia yang melewatkan vaksin campak pada 2020.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang murid kelas 1 SD mendapatkan suntikan vaksin campak dari tenaga kesehatan di ruang kelas yang dihiasi ornamen pesta ulang tahun di SDN 28 Kota Jambi, Jambi, Kamis (9/9/2021). Banyak anak melewatkan dosis pertama vaksin campak di tengah pandemi Covid-19.
Foto:

Berdasarkan data ini, CDC mendorong seluruh negara dan rekan organisasi kesehatan dunia untuk kembali memprioritaskan vaksinasi campak pada anak-anak. Langkah ini penting dilakukan demi mencegah kematian dan wabah campak di kemudian hari.

"Meski laporan kasus campak menurun di 2020, bukti mengindikasikan bahwa kita biasanya melihat ketenangan sebelum badai, mengingat risiko wabah terus bertumbuh di berbagai belahan dunia," jelas Direktur Department of Immunization, Vaccines and Biologicals WHO dr Kate O'Brien, seperti dilansir Fox News, Senin (15/11).

Dr O'Brien mengatakan, vaksinasi Covid-19 secepat mungkin memang hal yang mendesak untuk dilakukan saat ini. Akan tetapi, upaya vaksinasi Covid-19 seharusnya tak mengganggu atau menghambat program imunisasi penting lain yang sudah ada sebelumnya.

"Imunisasi rutin harus dilindungi dan diperkuat, bila tidak, kita berisiko menukar satu penyakit mematikan dengan penyakit mematikan lain, ungkap dr O'Brien.

Campak memang merupakan salah satu penyakit yang paling menular di dunia. Akan tetapi, campak sangat bisa dicegah melalui vaksinasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement