Para dokter mengatakan bahwa mereka sedang menulis laporan kasus medis pertama mengenai anafilaksis yang dialami seorang anak di bawah usia enam tahun akibat konsumsi madu. Mereka memperingatkan dokter lain untuk mewaspadai kasus potensial, terutama pada mereka yang menderita hay fever alias rhinitis alergi.
Hay fever adalah reaksi alergi terhadap serbuk sari,yang dapat dilepaskan dari sejumlah sumber alami, termasuk pohon atau rumput. Saat ini, tidak ada obat untuk kondisi tersebut, tetapi banyak orang bisa meringankannya atau mengendalikan gejalanya dengan pengobatan.
Dr Joanna Lukawska, seorang spesialis alergi di University College Hospital London, Inggris mengatakan bahwa dia pernah menangani pasien yang memiliki reaksi alergi yang serupa. Pasien juga ada yang pernah mengonsumsi bee pollen sebagai suplemen.
“Kebanyakan orang tidak akan kesulitan menoleransi bee polen, namun pasien dengan hay fever dapat mengembangkan gejala alergi seperti pembengkakan tenggorokan, mulut gatal, atau bahkan anafilaksis," kata dia.