Selasa 09 Nov 2021 01:29 WIB

Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV, Bisa Mulai 9 Tahun

Virus HPV sering disebut pembunuh diam-diam karena tak timbulkan gejala.

Petugas medis (kanan) menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 pada kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus).
Foto:

Usia produktif rentan terinfeksi HPV

Usia produktif merupakan usia yang rentan terinfeksi oleh virus HPV, terutama HPV tipe 16 dan tipe 18 yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Namun kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang sudah dapat dipastikan penyebabnya dan dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin yaitu dengan pemberian vaksin HPV.

"Saya sangat menganjurkan perempuan-perempuan di Indonesia untuk tidak menunda dan segera mencari informasi mengenai kanker serviks dan pencegahannya melalui vaksinasi HPV," ujar Andi dalam sebuah webinar.

Vaksinasi HPV dikatakan Andi tidak hanya diberikan untuk kaum perempuan usia produktif. Vaksin ini juga bisa diberikan sejak usia sembilan tahun sebagai bentuk pencegahan.

Sesuai dengan rekomendasi Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa, vaksinasi HPV dapat memberikan manfaat dan perlindungan mulai dari usia 9 tahun hingga 55 tahun. Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk mengeliminasi kanker serviks, dengan mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining, dan 90 persen akses ke pengobatan terkait.

Selain itu, vaksinasi HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, tetapi juga penyakit terkait HPV lainnya. Contohnya, beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria.

HPV juga bisa menyerang pria dalam bentuk penile cancer dan penyakit kulit dan kelamin lainnya, maka vaksin HPV pun juga dapat diberikan kepada kaum laki-laki dari usia 9 tahun. Namun berdasarkan pertimbangan prevalensi kasus infeksi HPV, kaum perempuan mendapatkan prioritas dalam pemberian vaksinasi HPV mengingat jumlah penderita kanker serviks jauh lebih besar dibandingkan kanker penis atau penile cancer.

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement