Jumat 29 Oct 2021 20:10 WIB

Ahli Gizi: Jus Bukan Pengganti Buah Utuh

Minum jus membuat kita tidak mendapatkan serat utuh dari buah.

Minum jus membuat kita tidak mendapatkan serat utuh dari buah.
Foto: Pixabay
Minum jus membuat kita tidak mendapatkan serat utuh dari buah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet detoks dengan tidak minum apapun selain jus selama beberapa hari, bukan hanya tidak sehat, tetapi tubuh tidak membutuhkannya. Sebab, jus bukanlah pengganti makanan, dan juga bukan pengganti buah utuh.

"Jus bukanlah pengganti makanan, juga bukan pengganti buah dan sayuran utuh. Ini adalah suplemen, seperti vitamin," ujar Ahli Gizi Dana Angela White, RD, seperti dilansir dari laman Real Simple, Jumat (29/10).

Baca Juga

White menjelaskan, jus bisa menjadi bagian dari diet sehat, tetapi bukan pengganti buah dan sayuran utuh. Sebab, minum jus membuat kita tidak mendapatkan serat utuh dari buah.

Tidak hanya itu, lanjut White, jus juga terkadang dibuat dengan beberapa bahan tambahan. Jenis bahan tambahan yang dicampur ke dalam jus juga seringkali tidak sehat, salah satunya gula tambahan yang dipakai untuk mengimbangi rasa.

Namun, meski tidak bisa menggantikan buah utuh, jus tetap dinilai sehat untuk dikonsumsi. Hanya saja, White menyarankan utnuk mengonsumsi jus yang terbuat dari buah dan sayur segar, serta berkualitas. Ia tidak menyarankan untuk mengonsumsi jus kemasan.

"Sebagian besar jus yang dibeli di pasar biasanya dipajang di rak, itu berarti jus tersebut sering kali mengandung bahan tambahan yang tidak sepenuhnya alami," ujar White.

White juga mengatakan, buah-buahan dan sayuran sebenarnya sudah menjadi detoksifikasi tubuh dalam bentuk serat alami. Jadi, meminumnya menjadi jus selama berhari-hari tidak berguna, tetapi juga menyiksa.

Bila lebih suka menikmati jus, maka sebaiknya dibuat dari buah-buahan yang sedang pada musimnya. Pasalnya, buah-buahan musim memiliki kualitas tinggi karena tumbuh alami sesuai waktunya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement