Ahad 26 Sep 2021 06:30 WIB

Kena Diabetes, Waspadai Hiperglikemia

Hiperglikemia yang tak diobati bisa picu terjadinya ketoasidosis diabetik.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pemeriksaan gula darah secara mandiri oleh pengidap diabetes. Diabetesi perlu mewaspadai terjadinya hiperglikemia.
Foto:

Mengetahui penyebab

Hiperglikemia bisa disebabkan oleh diabetes tipe 1 atau 2. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penyebab lainnya, seperti stres atau penggunaan obat steroid.

Pada diabetes, hiperglikemia bisa terjadi karena tubuh tidak mampu memproses kadar gula darah secara efektif. Karena tubuh tak bisa memecah gula tersebut, gula akan menumpuk di aliran darah dan memicu peningkatan kadar gula darah.

Ada beberapa hal yang dapat memicu hiperglikemia pada penderita diabetes. Sebagian di antaranya adalah makan terlalu banyak, kurang berolahraga, menggunakan insulin atau obat lebih sedikit dari kebutuhan, stres atau penyakit, dan fenomena subuh.

Fenomena subuh merupakan kondisi di mana terjadi peningkatan hormon di awal pagi yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Orang yang tak menderita diabetes juga bisa mengalami hiperglikemia.

Pada kelompok seperti ini, stres mungkin menjadi penyebab hiperglikemianya. Hiperglikemia yang disebabkan oleh stres dikenal sebagai hiperglikemia stres.

Seperti diketahui, stres dapat menyebabkan resistensi insulin atau sebuah kodisi di mana tubuh tak menggunakan insulin secara efektif. Di saat yang sama, hormon stres, yaitu kortisol, akan memicu pelepasan glukosa hati atau glukosa yang disimpan di hati.

Kondisi tersebut juga dapat semakin meningkatkan kadar gula darah. Kondisi hiperglikemia stres bisa terjadi pada situasi medis yang akut. Sebagai contoh, infeksi atau serangan jantung menurut dokter Jordan Messler MD dari kelompk Morton Plant Hospitalist.

Sedangkan terkait penggunaan steroid, hiperglikemia dapat terjadi pada 46 persen tanpa diabetes yang menggunakan obat ini. Akan tetapi, hiperglikemia yang terjadi biasanya akan berhenti ketika penggunaan obat steroid disetop.

Seperti halnya stres, steroid dapat memicu hiperglikemia karena menyebabkan pelepasan glukosa hati dan meningkatkan resistensi insulin pada orang yang tak memiliki diabetes.

Mendapatkan pengobatan tepat

Tujuan dalam pengobatan hiperglikemia adalah menurunkan kadar gula darah. Pada pengidap diabetes, hal ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan dosis insulin atau obat dan perubahan pola hidup seperti memperbaiki pengaturan pola makan serta rutin berolahraga.

Pada kasus yang dipicu stres atau obat steroid, hiperglikemia bisa membaik dengan sendirinya. Hiperglikemia akan terhenti ketika stres sudah diatasi atau pada kurun waktu empat hingga enam jam setelah obat steroid tak lagi digunakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement