REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Daniel Craig memuji visi auteur sutradara No Time To Die, Cary Joji Fukunaga, untuk karakter James Bond. Entri ke-25 dalam waralaba Bond ini juga merupakan penampilan terakhir Craig sebagai karakter Agen 007.
Setelah mengalami penundaan rilis selama pandemi, No Time To Die dijadwalkan keluar pada 8 Oktober di AS. Cara Fukunaga mengarahkan No Time To Die berbeda dari yang lainnya, yang bisa menimbulkan masalah bagi produksi.
Sutradara Inggris Danny Boyle awalnya terikat pada proyek tersebut, tetapi perbedaan sudut pandang kreatif membuat studio mencari penggantinya. Ketika Fukunaga dibawa sebulan kemudian, dia menjadi orang Amerika pertama yang menyutradarai salah satu film Eon Productions Bond. Dia juga orang pertama yang juga menerima kredit penulisan.
Craig terkesan dengan cara sutradara barunya menangani proses tersebut. Aktor Bond yang sudah tahu betapa sulitnya membuat blockbuster besar menekankan pentingnya memiliki individu yang cakap. Craig mengatakan kecakapan itu adalah visi artistik Fukunaga yang paling menonjol.
“Sangat penting bagi waralaba untuk memiliki sutradara individu untuk menanamkan pandangan mereka tentang karakter dan cerita, dan Cary benar-benar membawa visi uniknya sendiri,” kata Craig dilansir di Screen Rant, Kamis (23/9).
Sutradara No Time To Die membahas perbedaan kreatif yang akhirnya membuat dia menempati posisinya. Dia mengatakan visi Boyle dianggap aneh dibandingkan yang diinginkan produser untuk film terakhir Craig sebagai 007. Dia mengatakan, merasakan kebebasan untuk menafsirkan ulang karakter Bond memiliki banyak kiasan. Dia berpikir bahwa hal hebat tentang penampilan Daniel Craig adalah betapa aktor itu brutal.
No Time To Die memiliki tekanan yang luar biasa, karena menjadi entri terakhir Craig dan pemimpin untuk kelayakan finansial waralaba. Komentar Craig adalah salah satu tanda bahwa film Fukunaga layak untuk ditunggu, dengan asumsi film itu benar-benar memenuhi tanggal rilisnya bulan depan.