Selasa 14 Sep 2021 06:35 WIB

11 Mitos Medis Terkait Migrain

Migrain dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Migrain dua kali lebih berisiko menyerang perempuan daripada pria.
Foto:

7. Migrain hanya sakit kepala biasa

Ini termasuk mitos, karena rasa sakit akibat migrain bisa sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. "Faktanya, sakit kepala hanyalah salah satu gejala migrain, dan beberapa migrain tidak menimbulkan sakit kepala sama sekali," ungkap McVige.

8. Kafein memicu migrain

Kafein tidak menyebabkan migrain, meski bisa jadi pemicu bagi sebagian orang. Namun, ada juga orang yang rasa sakitnya mereda setelah minum minuman berkafein. Meski begitu, McVige tidak menganjurkan konsumsi kafein secara teratur dengan tujuan menghilangkan gejala.

9. Suplemen bisa tangkal migrain

McVige menyampaikan, suplemen seperti magnesium, vitamin D, dan vitamin B2 merupakan tambahan untuk penanganan migrain, tetapi belum ada suplemen yang terbukti meredakan migrain untuk semua orang. Ada yang sangat membantu bagi beberapa orang namun tak berdampak untuk orang lain.  

10. Tanpa gejala aura, itu bukan migrain

Sebagian pengidap migrain mengalami gejala awal berupa aura, yakni sensasi seperti cahaya berkedip atau garis zigzag, namun kebanyakan migrain bisa juga tanpa aura. Menurut Migraine Trust, hanya 10-30 persen pasien migrain yang mengalami aura.

11. Para pakar tidak lagi meneliti migrain

Fakta yang terjadi justru sebaliknya. Aneka riset dan inovasi terkait migrain semakin berkembang selama empat tahun terakhir. Ada perangkat neuromodulasi serta alat yang dirancang untuk pengobatan migrain akut. Pakar medis berusaha mencari penanganan tanpa efek samping.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement