Kamis 02 Sep 2021 00:35 WIB

Bau Mulut, Gusi Berdarah Jadi Tanda Awal Penyakit Mematikan

Bau mulut bisa muncul akibat banyak penyebab.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Mouthspray mencegah bau mulut. Risiko masalah jantung yang parah meningkat seiring meningkatnya keparahan periodontitis, kondisi yang menyebabkan bau mulut.
Foto:

Ferrannini menjelaskan, periodontitis mungkin terkait dengan masalah jantung, karena kerusakan pada gusi dapat memfasilitasi transfer kuman ke dalam aliran darah. Kondisi itu bisa mempercepat perubahan berbahaya pada pembuluh darah dan/atau meningkatkan peradangan sistemik yang berbahaya bagi pembuluh darah.

Kondisi ini juga dikaitkan dengan Covid-19, Alzheimer, infeksi paru-paru, strok, dan radang sendi. Bagi ibu hamil, mereka berisiko mengalami kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

Jika tidak diobati, periodontitis dapat menyebabkan kehilangan gigi, gusi yang surut, dan kerusakan pada tulang rahang. Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan orang dengan periodontitis menghadapi kemungkinan lebih tinggi dari masalah jantung parah, tidak ada kesimpulan apakah itu penyebabnya.

Apa saja gejalanya? Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit gusi karena mungkin tidak memiliki gejala, yang menyoroti bisa dari kunjungan rutin ke dokter gigi.

Gejala awalnya adalah gusi merah dan bengkak, serta gusi berdarah. Jika tidak diobati, ini dapat menyebabkan periodontitis, yang menyebabkan, bau mulut, rasa tidak enak di mulut, gigi goyang yang bikin susah makan, kumpulan nanah di bawah gusi atau gigi.

Baca juga : Turunkan Harga, Ini Tarif Tes Antigen di Indonesia

Anda dapat mencegah kondisi itu dengan mengunjungi dokter gigi dan menjaga kebersihan mulut yang baik. Selain itu, lakukan sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi, dan bersihkan lidah.

Ada beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit gusi, yaitu perubahan hormonal, genetika, obat-obatan, dan penyakit tertentu. Tetapi beberapa faktor risiko dapat diubah, termasuk merokok, penggunaan narkoba, vaping, dan obesitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement