Hotel karantina itu berlokasi di kota Adelaide, Australia. Penghuni kamar hotel diketahui hanya membuka pintu beberapa detik saja, sekadar untuk mengambil makanan.
Otoritas kesehatan meyakini bahwa membuka pintu beberapa detik pun memungkinkan terjadinya penularan. Orang yang kemudian terinfeksi di hotel lalu melakukan perjalanan ke Melbourne hingga menyebabkan wabah dan kota terbesar kedua di Australia itu pun harus menjalani lockdown.
"Para ahli kesehatan sekarang khawatir virus itu bisa menyebar lebih mudah hingga memerlukan karantina yang lebih ketat untuk mengendalikannya, terutama di tempat-tempat seperti Australia dan Selandia Baru di mana program vaksinasi berjalan relatif lambat," kata Kvalsving.