REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat sedang mengkaji kebutuhan dosis penguat Covid-19 untuk warga yang telah divaksin. Sejalan dengan itu, otoritas kesehatan tengah melihat data lainnya untuk mengetahui apakah dosis tambahan berpotensi menimbulkan efek samping yang lebih serius.
Pejabat kesehatan AS mengatakan, dosis kedua pada paket dua dosis vaksin Covid-19 dikaitkan dengan tingkat efek samping yang lebih besar. Hal itu mengindikasikan bahwa dosis ketiga dapat berpotensi mendatangkan risiko yang lebih parah.
"Kami sangat tertarik untuk mengetahui apakah dosis ketiga kemungkinan berkaitan dengan risiko reaksi buruk yang lebih tinggi, terutama beberapa dari efek samping yang lebih parah, meski sangat langka", kata Jay Butler, wakil direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) dalam konferensi pers, Selasa (13/7).
Pemerintah AS belum membuat keputusan mengenai pemberian dosis penguat (booster). Di lain sisi, mereka melihat potensi kebutuhan yang lebih besar bagi kaum lansia dan kelompok lain yang berisiko tinggi mengalami infeksi parah.