Rabu 07 Jul 2021 19:26 WIB

Psikolog Ungkap Kalangan yang Cenderung Lakukan Panic Buying

Apakah Anda termasuk orang yang sempat panic buying kemarin ini?

Supermarket (ilustrasi). Orang dengan kecenderungan mudah cemas terbiasa untuk mengambil keputusan secara emosional hingga melakukan panic buying,.
Foto:

Media ikut berperan

Informasi yang beredar di media, termasuk media sosial memengaruhi terjadinya panic buying. Tala menganalisis, beredar video susu beruang diborong orang salah satunya karena informasi yang viral bahwa susu itu bisa menyembuhkan Covid-19. Orang yang dalam kondisi cemas kemudian melihat informasi tersebut secara otomatis terpengaruhi sehingga dia bersikap impulsif.

"Dorongan impulsif ini pada dasarnya karena dorongan emosional yang membuat dia ikut membeli atau memborong susu beruang ini, padahal sebelumnya dia bahkan enggak suka. Media sosial ini sangat besar pengaruhnya, karena kita bisa mengakses banyak informasi di situ mau yang valid atau tidak," kata Tala.

Sementara pada kasus tabung oksigen yang langka, Tala mencontohkan, adanya informasi yang menganjurkan orang-orang menyediakan tabung oksigen portabel di rumahnya. Hal itu mendorong orang membeli produk tersebut.

"Di satu sisi bagus untuk preventif. Tetapi di sisi lain, sekarang jadi habis-habisan. Kalaupun ada barangnya, harganya sudah enggak masuk akal. Sama hal seperti gelombang pertama kemarin, desinfektan, masker, dan hand sanitizer menjadi barang langka. Sekalinya ada harganya tidak masuk akal," tutur dia.

Agar hal serupa ini tak terjadi lagi, Tala menyarankan orang yang cenderung mudah cemas melakukan diet media sosial untuk menjaga kewarasan mental sekaligus fisiknya. Saat seseorang terbiasa cemas, panik, maka ini bisa menganggu fisiknya, mulai dari kualitas tidur terganggu, pikiran jadi lebih rumit, interaksi dengan orang lain menjadi lebih buruk, dan suasana hati memburuk.

"Coba diet media sosial karena pengaruhnya besar sekalli. Apalagi sekarang tidak hanya media sosial, kita melihat televisi saja isinya berita hal sama," kata Tala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement