Evaluasi ulang
Situasi saat ini berbeda dan orang yang tidak terdiagnosis bisa menyebarkan virus lebih jauh. Seorang profesor terkemuka mengatakan varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India tampaknya bekerja sedikit berbeda.
Selain itu, bisa juga karena Covid-19 yang menular di kalangan anak muda. Gejala penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 ini diketahui berbeda-beda menurut kelompok usia.
Dilansir The Sun, Jumat (18/6), studi ZOE mengenai gejala Covid-19 telah melacak wabah Covid-19 sejak Maret 2020 dengan jutaan warga Inggris melaporkan gejala mereka di sebuah aplikasi. NHS mengatakan, orang harus mendapatkan tes Covid-19 gratis jika memiliki setidaknya satu dari tiga gejala utama, yaitu batuk, suhu, dan kehilangan rasa atau bau.
Akan tetapi beberapa dokter, termasuk Prof Spector, telah lama menyerukan agar daftar gejala Covid-19 diperluas. Dengan begitu, orang yang terinfeksi bisa terdeteksi lebih banyak.
“Sekarang Covid bertindak berbeda, lebih seperti flu pada populasi yang lebih muda. Orang-orang tidak menyadari hal ini dan mereka mungkin berpikir mereka terkena flu musiman sehingga mereka masih dapat pergi ke pesta. Tanpa sadar, mereka mungkin menyebarkannya,” ucap dia.
Orang yang sudah divaksin masih dapat tertular Covid-19, tapi mereka cenderung tidak memiliki gejala sehingga mereka tidak sadar bahwa mereka pelu melakukan tes Covid-19. Hampir 70 persen lebih kecil kemungkinannya orang yang divaksin mengalami demam dibandingkan dengan yang tidak divaksin dan 55 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita kelelahan.
Sementara itu, para peneliti telah mengidentifikasi empat gejala langka yang harus diwaspadai setelah menerima vaksin. Bersin 24 persen lebih sering terjadi pada orang di bawah 60 tahun yang telah divaksin, tapi mereka masih terkena Covid-19. Gejala lain adalah sakit telinga dan pembengkakan kelenjar di ketiak atau leher.