REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas menjadi krisis global. Terlebih kondisi pandemi, yang memaksa orang berada di rumah, membuat banyak orang mengalami kenaikan berat badan.
Cara tradisional menurunkan berat badan, baik itu mengurangi kalori atau meningkatkan olahraga tidak benar-benar berhasil. Kondisi itu diperkirakan karena orang terlalu menekankan makan lebih sedikit, alih-alih makan makanan sehat yang tidak membuat gemuk.
“Pola makan berkualitas tinggi hampir secara otomatis menghasilkan kontrol kalori lebih baik, Anda akan makan makanan yang menimbulkan rasa kenyang lebih tinggi,” kata profesor kedokteran di Harvard Medical School dan kepala pengobatan pencegahan di Brigham & Women's Hospital, JoAnn Manson dilansir Eat This, Not That!, Ahad (30/5).
Ada beberapa langkah mudah, yang didukung sains, untuk mencegah obesitas.
1. Waspadai kenaikan perlahan
“Salah satu cara terbaik menghentikan obesitas adalah mencegah kenaikan berat badan yang lambat, yang dapat terjadi dalam waktu lama,” ujar profesor dan dekan untuk penelitian di Boston College, Kirsten Davidson.
Jika tidak waspada, orang rentan mengalami obesitas. Dalam lingkungan sekarang, menurut dia, mudah bagi seseorang mengonsumsi 100 hingga 200 kalori melebihi kebutuhan tubuh setiap hari.
Davidson menyarankan untuk menimbang setiap hari, atau setidaknya seminggu sekali. Jika berat badan perlahan naik, maka dia harus melakukan perubahan gaya hidup. Meskipun strategi itu berhasil bagi banyak orang, dia memperkirakan saran itu sulit bagi seseorang yang memiliki hubungan erat dengan makanan dan berat badan.
2. Jangan biarkan tubuh merasa kekurangan
Para ahli melihat rasa frustasi dari banyak pelaku diet, yang menghabiskan waktu berjam-jam di atas treadmill dan menanggung diet rendah kalori. Manson menyarankan untuk makan makanan yang memberi rasa kenyang, yang dibutuhkan tubuh.