Sabtu 29 May 2021 04:27 WIB

Diabetes, Gangguan Endokrin yang Paling Jamak

Tak jarang diabetesi enggan mengonsumsi obat karena khawatir ginjalnya rusak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi alat cek gula darah. Diabetes termasuk gangguan endokrin yang paling jamak.
Foto: Needpix
Ilustrasi alat cek gula darah. Diabetes termasuk gangguan endokrin yang paling jamak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh manusia dilengkapi dengan sistem endokrin atau jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon "pembawa pesan" untuk organ tubuh lain. Gangguan pada tiap kelenjar endokrin dapat memicu masalah kesehatan yang berbeda.

Perlu diketahui, ada delapan kelenjar endokrin di dalam tubuh manusia. Kedelapan kelenjar tersebut adalah kelenjar hipotalamus dan hipofisis di otak, kelenjar tiroid di leher bagian depan, kelenjar paratiroid di leher tepatnya di dekat kelenjar tiroid, kelenjar adrenal di kutub atas ginjal kiri dan kanan, kelenjar gonad di testis dan indung telur, kelenjar pankreas, dan kelenjar timus di bawah tulang dada.

Baca Juga

Di antara kedelapan kelenjar endokrin ini, gangguan paling sering terjadi di kelenjar pankreas. Gangguan pada kelenjar pankreas dapat memicu terjadinya masalah kesehatan berupa penyakit diabetes mellitus. Sekitar 75 persen dari gangguan endokrin adalah penyakit diabetes mellitus.

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat hormon insulin berkurang atau tidak bekerja dengan baik. Hormon ini dihasilkan oleh pankreas yang berada di dalam perut.

Bila diibaratkan, hormon insulin merupakan kunci untuk membuka "pintu" sel-sel di dalam tubuh agar bisa menggunakan gula di dalam darah. Ketika hormon insulin berkurang atau tak bisa bekerja dengan baik, gula yang berada di dalam darah tak bisa terpakai oleh sel-sel secara optimal.

"Karena tidak bisa digunakan, gula di dalam darah akan dibuang lewat air kencing, di dalam air kencing ada gulanya. Makanya (diabetes) dinamakan kencing manis," jelas konsultan endokrin metabolik diabetes dari pusat layanan medis Endocrine Center di RSU Bunda Jakarta dr Sebastian Jobul SpPD KEMD, beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement