Sabtu 29 May 2021 04:27 WIB

Diabetes, Gangguan Endokrin yang Paling Jamak

Tak jarang diabetesi enggan mengonsumsi obat karena khawatir ginjalnya rusak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi alat cek gula darah. Diabetes termasuk gangguan endokrin yang paling jamak.
Foto:

Diabetes mellitus dapat dibagi ke dalam empat tipe yaitu diabetes mellitus tipe 2, diabetes mellitus tipe 2, diabetes mellitus tipe gestasional atau pada kehamilan, dan diabetes mellitus tipe lain.

Ada beberapa kriteria yang dapat membuat seseorang dikatakan mengidap diabetes mellitus. Salah satunya adalah memiliki kadar hbA1C sebesar 6,5 persen atau lebih tinggi.

Seseorang juga bisa dikatakan mengalami diabetes mellitus bila memiliki kadar gula darah puasa sebesar 126 mg/dl atau lebih tinggi, atau memiliki glukosa plasma dua jam setelah tes toleransi glukosa oral (TTGO) sebesar 200 mg/dl atau lebih.

Hanya saja, diabetes mellitus sering kali tidak memunculkan gejala di awal. Orang akan merasa baik-baik saja seperti orang sehat pada umumnya meski sebenarnya sudah terkena diabetes mellitus.

Diabetes mellitus juga bisa memunculkan gejala. Beberapa gejala tersering adalah gejala 3P atau poliuria (lebih sering buang air kecil), polidipsi (haus terus-menerus), dan poliphagia (lapar terus-menerus).

Diabetes mellitus yang tak terkontrol dapat memicu komplikasi di kemudian hari. Komplikasi diabetes mellitus bisa mencakup banyak bagian tubuh, mulai dari strok, kerusakan retina, serangan jantung, hingga gagal ginjal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement