Rabu 19 May 2021 15:36 WIB

6 Superfood yang Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Superfood merupakan makanan yang sangat baik meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Superfood (ilustrasi)
Foto: PxHere
Superfood (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut kamus, makanan super atau superfood didefinisikan sebagai makanan yang dianggap sangat baik untuk kesehatan seseorang dan untuk meningkatkan sistem kekebalan. Pasalnya, memiliki kandungan vitamin, mineral, serat, antioksidan, atau asam lemak omega-3 yang tinggi secara alami.

Sepertinya cukup sering, para ilmuwan menemukan makanan super baru dan mengidentifikasi senyawa alami, yang melayani berbagai tujuan kesehatan serta kebugaran untuk tubuh manusia. Untuk manfaat kesehatan tambahan setiap hari, cobalah salah satu dari 6 makanan super ini, dilansir dari eatthis, Rabu (19/5).

Baca Juga

 

1. Teff

Jika seseorang menderita penyakit celiac, teff adalah salah satu hal yang tepat untuk memulai penyembuhan. Biji-bijian kecil dari Ethiopia ini adalah pengganti gandum bebas gluten, serta semakin populer dan tersedia dalam beberapa tahun terakhir. Tapi ini bukanlah hal baru. Teff diyakini telah dikonsumsi lebih dari 6.000 tahun yang lalu.

 

2. Sukun

Tren makanan sehat ini menjadi lebih populer di Amerika Serikat dan mulai bermunculan di mana-mana. Meskipun buah yang tampak aneh ini berasal dari New Guinea, tapi ini bisa ditemukan di seluruh Kepulauan Pasifik dan telah menjadi sumber makanan bagi masyarakatnya selama berabad-abad. Ini sering disebut sebagai kentang pohon karena konsistensinya mirip.

Yang begitu spektakuler dari makanan alami ini adalah setiap tahapan keberadaannya memberikan berbagai rasa, tekstur, dan manfaat bagi kesehatan. Seiring bertambahnya usia, semakin manis dan sering digunakan dalam resep makanan penutup. Sukun tidak hanya bisa dikeringkan, dibekukan, dan difermentasi, tetapi juga bisa digunakan sebagai pengganti tepung.

 

3. Camu Camu

Jika hendak mencari makanan ringan dalam bentuknya sederhana namun bisa memuaskan para pecinta makanan manis, maka camu camu adalah jawabannya. Ceri amazonian ini menyerupai anggur merah dan mengandung vitamin C hingga 30 kali lebih banyak daripada jeruk berukuran sedang.

Tingkat antioksidan dalam buah ini sangat tinggi, jadi tidak diragukan lagi bahwa mereka bekerja untuk mengurangi radikal bebas dan kerusakan yang ditimbulkannya pada tubuh. Camu camu juga bisa menjadi pemain utama dalam sistem saraf, karena dikenal untuk mengurangi kadar kortisol dan menyeimbangkan serotonin.

 

4. Carob

Jika ingin mengurangi risiko penyakit jantung, carob mungkin menjadi jawabannya. Carob semakin populer sebagai pengganti cokelat pada 1970-an, namun teknologi dan pengetahuan untuk menjadikannya pengganti yang sebanding, masih belum ada pada saat itu.

Kebangkitannya dalam komunitas kesehatan adalah bukti manfaat kesehatannya, yang meliputi keberadaan asam galat, polifenol (mikronutrien), D-pinitol (membantu fungsi ovarium), serat, dan tanin kental. Senyawa bermanfaat ini berperan dalam mengurangi penyakit jantung, diabetes, gangguan pencernaan, dan masalah kesehatan lainnya.

 

5. Kombucha

Orang Amerika sangat menyukai minuman fermentasi sebagai sumber probiotik tambahan. Kombucha sangat populer di Amerika Serikat, dan orang-orang yang membuat bir di rumah, telah menemukan cara lain untuk memfermentasi dan membuatnya lebih sehat. Padahal, masyarakat Cina telah menggunakan teh fermentasi untuk manfaat kesehatan tambahan selama berabad-abad.

Seperti banyak teman fermentasi lainnya, daun teh memberikan kandungan kafein yang sebanding dengan kopi, dengan manfaat tambahan untuk melindungi sistem saraf jika difermentasi dengan benar.

 

6. Buncis

Meskipun buncis bukanlah hal baru, banyak orang tidak menyadari bahwa buncis dianggap sebagai makanan super. Buncis memberikan banyak manfaat kesehatan, dan kini sedang meningkat popularitasnya. Buncis merupakan makanan pokok di sebagian besar dapur.

Buncis tinggi zat besi, serat, protein, folat, dan fosfor, dan telah terbukti membantu mencegah perkembangan gejala pada pasien diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Banyak juru masak modern menggunakan buncis dalam salad, sup, dan semur sebagai tambahan kacang-kacangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement