Rabu 31 Mar 2021 06:15 WIB

Studi: Minyak Ikan Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Studi ungkap minyak ikan bisa tingkatkan risiko seseorang sakit jantung.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Studi ungkap minyak ikan bisa tingkatkan risiko seseorang sakit jantung.
Foto: Flickr
Studi ungkap minyak ikan bisa tingkatkan risiko seseorang sakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minyak ikan menjadi salah satu suplemen populer yang dipercaya bisa mengurangi risiko penyakit jantung, menjaga kesehatan usus, hingga memperkuat imun tubuh. Namun studi terbaru mengungkapkan bahwa mengonsumsi suplemen minyak ikan malah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Georgia menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan setiap hari, hanya bisa efektif jika Anda memiliki susunan genetik yang tepat. Studi yang dipublikasikan di jurnal PLOS Genetics, memasukkan data dari 70 ribu orang yang merupakan peserta dalam studi kohort skala besar yang disebut UK Biobank, yang mengumpulkan informasi genetik dan kesehatan dari 500 ribu peserta.

Baca Juga

Dalam sampel, para peneliti memeriksa empat lipid darah yaitu lipoprotein densitas tinggi (HDL, alias kolesterol sehat), lipoprotein densitas rendah (LDL, alias kolesterol tidak sehat), kolesterol total, dan trigliserida. Empat lipid yang diperiksa merupakan penanda biologis penyakit jantung. Temuan yang paling mengejutkan adalah bahwa suplemen ikan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada beberapa individu.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa suplementasi minyak ikan tidak baik untuk semua orang, itu tergantung pada genotipe Anda. Jika Anda memiliki latar belakang genetik tertentu, maka suplementasi minyak ikan akan membantu menurunkan trigliserida Anda. Begitupun sebaliknya,” kata Kaixiong Ye, penulis utama studi dan asisten profesor genetika di Franklin College of Arts dan Science, seperti dilansir dari laman Eat This pada Selasa (30/3).

Sampel data dibagi menjadi dua kelompok: mereka yang mengonsumsi suplemen minyak ikan (sekitar 11.000) dan yang tidak. Para peneliti kemudian melakukan pemindaian seluruh genom untuk setiap kelompok, yang melibatkan pengujian untuk 8 juta varian genetik.

Hasilnya menunjukkan, mereka yang mengonsumsi minyak ikan dan memiliki genotipe AG mengalami penurunan kadar trigliserida, sedangkan individu dengan genotipe AA yang mengonsumsi suplemen mengalami sedikit peningkatan kadar trigliserida. Studi baru ini menunjukkan gen spesifik yang dapat mengubah respons seseorang terhadap suplementasi minyak ikan.

"Mempersonalisasi dan mengoptimalkan rekomendasi suplementasi minyak ikan berdasarkan komposisi genetik unik seseorang dapat meningkatkan pemahaman kita tentang nutrisi, dan mengarah pada peningkatan signifikan dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia,” jelas Ye.

Sebagai pengganti suplemen minyak ikan, Anda bisa mengonsumsi ikan salmon atau mackerel sekali atau dua kali dalam seminggu. Sebab jantung Anda bisa mendapat manfaat dari asam lemak omega-3 yang terkandung dalam jenis ikan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement