Senin 15 Mar 2021 09:48 WIB

Daging Sapi Jepang Enak karena Minum Sake? Ini Faktanya

Wagyu Jepang disebut enak karena sapinya mengonsumsi sake.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Wagyu Jepang disebut enak karena sapinya mengonsumsi sake.
Foto: Pixabay
Wagyu Jepang disebut enak karena sapinya mengonsumsi sake.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wagyu Jepang disebut enak karena sapinya mengonsumsi sake. Namun, hal itu dibantah importir dan distributor daging terbesar di Indonesia, PT Subur Arta Utama (SAU).

“Saya sudah lihat langsung ke peternakannya cara handling wagyu. Itu tidak benar,” kata Managing Director PT Subur Arta Utama (SAU) Alexander Hansen dalam konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Dia menjelaskan, sapi di Jepang tidak minum sake. Minuman itu diminum oleh peternaknya saja.

Selain itu, dia juga meluruskan informasi bahwa sapi di Jepang merasakan perawatan pijat. Nyatanya, Alexander menjelaskan, gaji pekerja di Jepang sangat mahal, jadi sayang jika tenaga pekerja hanya digunakan untuk memijat sapi.

“Mungkin pada zaman dulu iya karena sapinya nggak banyak dan mereka benar-benar sayang akan sapinya,” ujar dia.

Alexander menjelaskan, orang-orang di Jepang baru makan daging sapi mulai tahun 1600-an. Sebelumnya, sapi bukan binatang yang dimakan karena masyarakatnya sendiri penganut Shintoism.

Baca juga : Mencari Kesalahan Alquran, Wanita Ini Malah Jadi Mualaf

Umumnya, Alexander mengatakan sapi wagyu di Jepang umurnya tidak lebih dari 30 bulan. Sapinya dipotong pada usia cukup muda sehingga memiliki warna daging lebih pinky. Berbeda dengan Australia yang umur sapi potongnya bisa sampai dua tahun atau lebih.

Makannya sendiri, Alexander mengatakan, peternak Jepang memiliki ramuan khusus. Bahkan, mereka menakar dan menghitung bulir-bulir beras untuk makanan sapi. Sapi di Jepang juga tinggal di kandang dengan alas armer.

“Itu tradisi bahwa mereka treat wagyunya dengan respect,” kata Alexander.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement